NUSANTARANEWS.CO – Semakin terkurasnya sumber daya yang titak terbaharukan di bumi kita menjadi permasalahan serius yang sangat penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu, energi-energi alternatif yang tersedia dan merupakan sumber energi terbaharukan sudah saatnya menjadi alternatif pilihan di seluruh dunia. Pemanfaatan angin lepas pantai memang bukan hal yang baru kita dengar.
Jerman dapat dikatakan merupakan negara yang selalu mengembangkan pemanfaatan energi angin. Diberitakan Reuters, saat ini secara keseluruhan Jerman telah berhasi membangun 4.729 MW jaringan listrik dengan memanfaatkan angin lepas pantai mereka. Pada tahun ini dalam enam bulan mereka berhasil menambahkan daya sebesar 626 MW, jumlah tersebut telah mendekati target pengerjaan tahun ini yaitu sebanyak 900 MW.
Dengan capaian tersebut, maka target jangka panjang Jerman yaitu tercapainya jaringan hingga 6.500 MW pada tahun 2020 sudah dapat dipastikan dapat tercapai bahkan terlampaui.
Industri tenaga angin diketahui sangat ramah lingkungan dan dirancang untuk terhindar konsumsi listrik dengan subsidi mahal yang dapat sangat berpengaruh pada ekonomi negara. Dan tenaga angin lepas pantai sangat sangat potensial sebagai alternatif yang dapat menjadi solusi untuk tercapainya subsidi yang lebih rendah.
Gejolak kenaikan listrik di Indonesia sebagai akibat dari penghapusan subsidi menjadi hal yang meresahkan dan mengusik masyarakat. Solusi yang ditempuh negara Jerman, barang kali bisa menjadi agenda pengembangan jangka panjang tersendiri bagi pemerintah RI untuk dapat menekan subsidi listrik Tanah Air yang juga lebih ramah lingkungan.
Sebelumnya dimulai pada tahun 2015 tenaga listrik dengan pemanfaatan angin lepas pantai pertama kalinya dibangun di Indonesia yaitu di daerah Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (Ris/Aya)