HankamMancanegara

Jerman Mulai Mengembangkan Persenjataan Rudal Hipersonik

Jerman Mulai Mengembangkan Rudal hipersonik
Jerman mulai mengembangkan rudal hipersonik/Foto:weaponnews

NUSANTARANEWS.CO – Jerman mulai memodernisasi sistem pertahanan negaranya dengan pengembangan rudal hipersonik untuk mengimbangi Rusia. Rudal hipersonik itu akan menjadi bagian dari Tactical Air Defence System (TLVS) yang saat ini sedang dikerjakan oleh Perusahaan Rudal Eropa  MBDA – untuk menggantikan sistem pertahanan udara Patriot Amerika.

Perusahaan pengembang rudal Eropa MBDA, telah mengungkapkan bahwa perusahaannya saat ini sedang mengerjakan platform rudal hipersonik (HGV) untuk militer Jerman. Menurut  pejabat MBDA, pengembangan rudal oleh badan pengadaan Angkatan Bersenjata Jerman BAAINBw sebagai respon terhadap “ancaman” rudal tertentu sebagaimana yang telah dipresentasikan oleh presiden Rusia.

Meskipun rudal hipersonik baru itu memiliki kemampuan offensif, namun menurut pejabat MBDA, Heilmeier, HGV baru tersebut “murni defensif” untuk melengkapi sistem pertahanan yang sudah ada agar mencapai kapasitas maksimum dalam menghadapi ancaman baru.

Heilmeier juga mengungkapkan bahwa proyek integrasi pertahanan seperti itu terlalu besar bagi Jerman untuk dikerjakan sendiri. Oleh karena itu, Heilmeier mengusulkan agar proyek itu bisa proyek bersama Eropa dan menarik investasi dari negara-negara lain, yang memungkinkan negara-negara UE lainnya menerima rudal hipersonik mereka sendiri.

Baca Juga:  Keluarnya Zaluzhny dari Jabatannya Bisa Menjadi Ancaman Bagi Zelensky

Seperti diketahui, rudal hipersonik pertama yang diadopsi oleh militer diperkenalkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir tahun 2018, yang begitu menghebohkan dunia. Selain itu, Putin juga memperkenalkan beberapa macam alutsista canggih baru lainnya, termasuk kapal selam dan torpedo berkecepatan tinggi pada pidato kenegaraannya.

Selain modenisasi alutsista, Presiden Putin juga merombak masal seluruh sistem persenjataan Rusia yang sudah ada mengikuti kebutuhan pertahanan masa depan, terutama dengan peningkatan senjata nuklir hipersonik

Rudal Avangard yang dipamerkan oleh Putin mampu terbang dengan kecepatan 27 mach, sehingga diklaim mampu menembus sistem pertahanan negara manapun yang ada saat ini. HGV juga mempu membawa muatan MIRV konvensional dan nuklir hingga 50 ton.

Dengan demikian, rudal hipersonik Rusia mampu mencapai London dalam waktu tujuh menit dan menghancurkan ibukota dalam hitungan detik. Rudal balisitik hipersonik ini juga dapat dipasang pada jet tempur, termasuk MiG-31B.

Sekedar informasi, jarak perbatasan Rusia ke London, diukur dari area Groshevo di perbatasan barat Kremlin adalah 1.192 mil, yang berarti Rusia dapat melakukan serangan langsung ke Inggris.

Baca Juga:  Tim Gabungan TNI dan KUPP Tahuna Gagalkan Penyelundupan Kosmetik Ilegal dari Filipina

Rudal hipersonik ini selain diproyeksikan untuk menghadapi kapal-kapal perang NATO yang mengancam di laut Baltik, juga untuk melumpuhkan basis-basis militer lawan di seluruh Eropa dalam radius 1200 mil.

Pada awal tahun, mantan kepala komando Utara Jenderal AS Howard Thompson mengatakan bahwa Rusia telah mencapai “level keempat” dalam bidang militer. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan memproduksi senjata hipersonik. Thompson juga menekankan bahwa AS tidak dapat bertahan melawan senjata hipersonik baru ini. Dengan kata lain, rudal hipersonik Rusia telah membuat seluruh sistem pertahanan udara AS menjadi usang. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,078