NUSANTARANEWS.CO – Menteri pertahanan Jepang Itsunori Onodera meminta AS untuk segera memasok sistem pertahanan rudal berbasis darat yang baru Aegis Ashore. Jepang sangat berharap AS dapat menggelar sistem Aegis Ashore dalam waktu secepatnya.
Onodera menyatakan peluncuran rudal balistik baru jenis baru Korea Utara pada hari Rabu merupakan ancaman serius bagi keamanan Jepang dan AS – provokasi berulang-ulang yang dilakukan oleh Korea Utara tidak bisa ditoleransi. Oleh karena itu, Jepang perlu memperkuat daya tangkal untuk merespon provokasi tersebut.
Apalagi intensitas program rudal balistik Korea Utara semakin hari semakin meningkat – baik frekuensi tes maupun kualitas kesempurnaannya. Hal ini secara langsung telah meresahkan komunitas pertahanan Jepang dengan pilihan strategi yang sangat sulit, di tambah lagi dengan anggaran pertahanan yang terbatas.
Ketidakstabilan di Semenanjung Korea dan retorika Gedung Putih yang tidak biasa – juga menjadi persoalan tersendiri terkait kebijakan pertahanan Jepang. Belum lagi ancaman dari Cina yang kini terus memodernisasi kekuatan militernya.
Seperti diketahui Jepang dan Cina hingga hari ini terus berseteru terkait sengketa Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur – termasuk batas laut dan ekstraksi sumber daya alamnya.
Dengan situasi yang tidak menentu tersebut, Jepang juga berencana untuk mengembangkan rudal jelajah sendiri yang dapat diluncurkan dari pesawat terbang, kapal perang dan sistem pertahanan berbasis darat.
Yomiuri Shimbun, sebuah surat kabar Jepang, mengatakan bahwa kementerian pertahanan Jepang akan mempelajari program pengembangan rudal anti-kapal yang ada dan bahwa penelitian dan pengembangan akan dimulai pada tahun fiskal 2018.
Laporan tersebut tidak menyebutkan fitur rudal masa depan jepang tersebut – namun rudal tersebut digambarkan sebagai Tomahawk versi Jepang.
Jepang berencana mengintegrasikan rudal balistik tersebut dengan sistem pertahanan rudal balistik Aegis Ashore yang dipastikan akan dibeli dari AS sebagai pelengkap sistem pertahanan anti rudal yang sudah dimiliki.
Dengan peningkatan sistem pertahanan anti rudal tersebut, militer Jepang dapat menggunakan rudal jelajahnya sendiri untuk mengatasi ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh Korea Utara serta ketegangan di Laut Cina Timur. (Banyu)