NUSANTARANEWS.CO – Jepang Kirim Dua Pesawat P-3C Orion. Dua pesawat patroli Orion dari Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF) berangkat dari pangkalan Naha di Okinawa, Jepang selatan, pada hari Sabtu untuk misi intelijen di kawasan regional Timur Tengah. Misi itu telah mendapat persetujuan pada pertemuan kabinet akhir bulan lalu – sebelum meningkatnya ketegangan regional menyusul pembunuhan komandan militer Pasukan Quds Iran Qasem Soleimani oleh serangan drone Amerika.
Sebenarnya, Pasukan Bela Diri (SDF) Maritim Jepang telah mengirimkan sebuah pesawat P-3C dalam pengumpulan data intelijen untuk membantu mengamankan kapal-kapal komersial Jepang yang berlayar di perairan Timur Tengah.
Sementara dua pesawat P-3C yang bertolak dari Pangkalan Udara Naha di Provinsi Okinawa pada hari Sabtu (11/01) adalah untuk menggantikan satu unit yang terlibat dalam misi anti-pembajakan di lepas pantai Somalia.
Operasi di Teluk Oman, bagian utara Laut Arab, serta Teluk Aden telah disetujui oleh Kabinet bulan lalu. Pesawat tersebut akan mulai mengumpulkan intelijen pada 20 Januari.
Unit tersebut terdiri dari sekitar 60 personel yang akan berpangkalan di Pangkalan Djibouti, Afrika Timur.
Para pejabat Kementerian Pertahanan mengatakan unit tersebut akan mengumpulkan informasi mengenai kapal-kapal yang mencurigakan, termasuk perahu yang Sistem Identifikasi Otomatisnya dimatikan.
Jepang juga telah merencanakan akan mengirimkan satu kapal perusak Takanami, dengan sekitar 200 anggota awaknya yang dijadwalkan bertolak pada awal Februari menuju perairan Teluk Oman dan bagian utara Laut Arab. Destroyer ini kemudian juga akan bergabung dengan unit di Djibouti.
Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono pada hari Jumat mengatakan misi Timur Tengah ini sangat penting. “Perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah sangat penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di dunia,” kata Kono kepada awak pesawat sebelum berangkat.
Pasukan Bela Diri Jepang akan memastikan keselamatan kapal-kapal komersial mereka yang berlayar di wilayah tersebut dari sergapan para perompak di Teluk Aden di lepas pantai Somalia.
“Kami tidak khawatir karena kami telah dilatih untuk setiap situasi yang mungkin terjadi,” kata ketua unit, Shuichi Inou, kepada wartawan. (Banyu)