Berita UtamaHankamTerbaru

Jepang-Indonesia Tandatangani Pakta Transfer Teknologi dan Senjata

Jepang-Indonesia tandatangani pakta transfer teknologi dan senjata ke Indonesia pada hari Selasa.
Jepang-Indonesia tandatangani pakta transfer teknologi dan senjata ke Indonesia pada hari Selasa (30/3).

NUSANTARANEWS.CO, Tokyo – Jepang-Indonesia tandatangani pakta transfer teknologi dan senjata ke Indonesia pada hari Selasa (30/3). Pakta tersebut sekaligus menjadi payung untuk mendukung ekspor pertahanan Jepang ke Indonesia di tengah meningkatnya “agresi” Cina di kawasan – khususnya di Laut Cina Selatan (LCS).

Rincian tentang platform potensial untuk dijual tidak diungkapkan tetapi Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengindikasikan bahwa pembicaraan tentang kemampuan semacam itu akan segera dimulai. Pernyataan resmi menunjukkan bahwa kemampuan tersebut akan diarahkan untuk mendukung keamanan maritim.

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto juga mengatakan bahwa perjanjian tersebut akan mendukung kerja sama industri pertahanan antara kedua negara dan upaya Indonesia untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya.

Jepang dan Indonesia telah membahas perjanjian peralatan dan teknologi selama beberapa tahun terakhir dan perjanjian tersebut pada prinsipnya disepakati oleh kedua belah pihak untuk memfasilitasi kolaborasi kemampuan keamanan maritim termasuk fregat dan kombatan permukaan lainnya.

Baca Juga:  Kawal Suara Prabowo-Gibran di TPS, Projo Jatim Siapkan 250 Ribu Kader

Menurut Janes, salah satu proyek yang paling potensial adalah fregat kelas 30FFM Jepang, yang sedang dibangun oleh Mitsubishi Heavy Industries (MHI) yang baru saja mengakuisisi Mitsui yang diumumkan pada 29 Maret. Proyek fregat 30FFM Jepang memang dapat saja masuk dalam pakta perjanjian tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Motegi dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi serta mitranya dari Indonesia, Retno Marsudi dan Prabowo Subianto sepakat untuk berpartisipasi aktif dalam latihan militer multinasional dan bersama-sama mengembangkan pulau-pulau terpencil di Laut China Selatan.

Dilaporkan pula bahwa para menteri sangat prihatin dengan terjadinya eskalasi upaya mengubah status quo secara paksa di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur.

Kementerian Luar Negeri Jepang dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa, “Bersama-sama kita akan memelihara dan memperkuat tatanan maritim yang bebas dan terbuka,” kata Kishi pada konferensi pers bersama setelah pertemuan. Dan menambahkan bahwa kedua negara akan mempercepat keputusan mengenai detail ekspor alutsista Jepang ke Indonesia.

Baca Juga:  Diserang Civitas Akademisi Lewat Petisi, Golkar Sebut Presiden Jokowi Terbuka Kritik

Bila perkiraan Janes benar, maka tentu akan menambah kekuatan TNI AL secara signifikan. Berikut sekedar informasi tentang fregat 30FFM (Mogami Class), kapal perang multi misi generasi baru Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) yang merupakan buatan dua galangan kapal yakni Mitsubishi Heavy Industries (MHI) di Nagasaki dan Mitsui E&S di Okayama. Sebanyak 22 fregat akan dibangun di dua galangan kapal perusahaan Jepang tersebut.

Jepang sendiri telah meluncurkan dua fregat kelas Mogami tersebut pada 19 November 2020 dan yang terbaru pada 3 Maret 2021 lalu.

Fregat canggih dengan panjang 132,5 meter yang dapat melaju dengan kecepatan maksimum lebih dari 30 knot ini hanya diawaki oleh sekitar 90 pelaut – hal ini menunjukkan bahwa kapal telah memiliki otomatisasi tingkat tinggi.

Untuk persenjataan diantaranya:

  • BAE Systems Mk.45 mod.4 Sistem meriam angkatan laut 5 inci × 1
  • Japan Steel Works Sistem Senjata Jarak Jauh 12,7mm × 2
  • 41 VLS
  • Raytheon SeaRAM × 1
  • Rudal anti-kapal MHI Tipe 17 × 8
  • Mitsubishi Electric OPY-2 multifungsi Radar
  • Sensor Mitsubishi Electric OAX-3EO / IR
  • Sonar anti ranjau Hitachi OQQ-11
  • Sonar anti-kapal selam NEC OQQ-25 (VD /TASS)
  • UUV (OZZ-5 oleh MHI) dan USV untuk tindakan penanggulangan ranjau
  • Ranjau laut untuk perang ranjau ofensif. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049