NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gedung Putih mengabarkan melalui sebuah pernyataan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara via telepon, Jumat (2/2/2018) kemarin.
Dalam pembicaraan tersebut, kata pernyataan Gedung Putih, Trump dan Abe membahas situasi di Semenanjung Korea dan rencana pemindahan pangkalan Amerika Serikat di Jepang.
Selain itu, Trump dan Abe membicarakan rencana pemindahan pangkalan Marinir Amerika Serikat di Okinawa yang tertunda dan upaya untuk memperkuat kemampuan pertahanan Jepang, termasuk melalui sistem pertahanan peluru kendali yang diperluas.
Situasi di Semenanjung Korea tetap mudah bergolak karena Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenam sementara Amerika Serikat menggelar latihan militer besar-besaran dengan Korea Selatan. Sepanjang 2017 situasi itu terjadi.
Dalam latihan perang itu, Amerika Serikat mengerahkan sekelompok kapal induk, kapal pengebom strategis, kapal selam nuklir serta berbagai aset strategisnya ke kawasan tersebut. Washington juga mempertahankan “tekanan maksimum” terhadap Korea Utara, tapi sejauh ini strategi itu belum mencapai tujuan-tujuan yang diharapkannya.
Melansir Reuters, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho menuduh Amerika Serikat merongrong proses rekonsiliasi antar-Korea serta memperburuk situasi di Semenanjung Korea. Tudingan itu ia sampaikan pada Rabu melalui surat kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres.
Ri menegaskan, pihak berwenang AS sedang secara sengaja berusaha memperburuk situasi dengan menempatkan aset-aset strategis.
“Termasuk sekelompok kapal induk penyerang berkekuatan nuklir di sekitar semenanjung Korea pada saat Korea utara dan selatan sedang mencari jalan untuk menjaga perdamaian bersama,” kata Ri.
Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.