NUSANTARANEWS.CO, Naypyidaw – Jenderal Senior Min Aung Hlaing menerima Delegasi ASEAN pada hari Jum’at (5/5). Jenderal Senior tersebut bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kedua Brunei Erywan Pehin Yusof dan rekan senegaranya Lim Jock Hoi, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, di ibu kota Myanmar, Naypyitaw. Brunei sendiri saat ini giliran menjadi ketua ASEAN.
Dua perwakilan dari Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) tersebut mengunjungi Myanmar guna membahas situasi menyusul kudeta pada Februari lalu.
Dalam pertemuan tersebut, ketiganya dilaporkan membahas tentang apa yang disebut Lima Poin Konsensus yang dicapai dalam pertemuan para pemimpin ASEAN pada April lalu.
Kesepakatan tersebut menyerukan untuk penghentian segera kekerasan di Myanmar serta kunjungan dari utusan ASEAN guna menengahi junta militer dan kelompok-kelompok prodemokrasi.
Penerimaan kunjungan kedua pejabat itu menunjukkan bahwa pemerintah Myanmar saat ini telah mulai membuka diri setelah empat bulan berkuasa.
Sebelumnya, pemerintah Myanmar juga telah bertemu dengan Peter Maurer, presiden Komite Internasional Palang Merah pada hari Kamis – yang menurut informasi, Maurer ingin memulai kembali program bantuan kemanusiaan di zona konflik dan langsung mendapat lampu hijau oleh Jenderal Min Aung Hlaing.
Perkembangan ini tampaknya menunjukkan bahwa para pemimpin Myanmar telah siap untuk lebih terbuka dan berdialog dengan masyarakat internasional.
Sejauh ini, pihak Militer mengatakan bahwa pemerintah akan segera mengadakan pemilihan umum lagi setelah keadaan darurat dicabut. (Red)
