Politik

Jenderal Polisi Diragukan Bisa Menang di Pilkada 2018

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Indo Police Watch Neta S Pane pesimis dengan peluang jenderal polisi memenangkan Pilkada 2018. Ia mengatakan peluang menang itu cenderung menipis berdasarkan elektabilitas mereka yang dipandang Neta tak kunjung menunjukkan hasil positif.

Kendati sudah bekerja keras untuk membangun citranya, Neta menilai para jenderal polisi yang maju di Pilkada 2018 masih belum cukup untuk mendapat simpati pemilih.

“Sepertinya kerja keras itu belum menunjukkan aksi maksimal untuk mengangkat ektabilitas para jenderal polisi itu untuk memenangkan pilkada,” kata Neta di Jakarta, Senin (26/3/2018).

Baca juga: 8 Jenderal Polisi Maju Pilkada, Siapa Saja Mereka?

Menurut dia, jenderal polisi harus menghadapi sejumlah tantangan berat untuk menang dalam pesta demokrasi daerah yang rencananya bakal digulirkan pada Juni 2018 mendatang. “IPW melihat ada tiga tantangan berat yang mengganjal para jenderal polisi untuk memenangkan pilkada,” katanya.

Neta membeberkan alasannya. Pertama, pengaruh incumbent masih sangat kuat sehingga ektabilitasnya sangat tinggi dan sangat sulit digoyahkan para jenderal polisi.

Baca Juga:  Silaturrahim Kebangsaan di Hambalang, Khofifah Sebut Jatim Jantung Kemenangan Prabowo-Gibran

Kedua, persepsi masyarakat terhadap polisi masih negatif sehingga sangat sulit bagi para jenderal polisi yang ikut pilkada untuk mengubahnya demi meraih simpati pemilih.

Baca juga: Berpotensi Pimpin Jabar, Anton Charliyan Dinilai Berbeda dengan Kandidat Lain

Ketiga, begitu terjadi benturan polisi dengan masyarakat, seperti kasus polisi bentrokan dengan ibu ibu yang sedang zikir di Banggai Sulteng, ektabilitas jenderal polisi yang ikut pilkada langsung melorot, meskipun peristiwa itu sangat jauh dari tempatnya bertarung pilkada.

“Beratnya tantangan dan kendala ini membuat IPW memprediksi pilkada 2018 ternyata belum berpihak pada Polri,” ujarnya.

Pewarta: Alya Karen
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 8