Mancanegara

Jenderal Haftar Bersiap Melakukan Serangan Akhir Untuk Merebut Tripoli

Jenderal Haftar bersiap melakukan serangan
Jenderal Haftar bersiap melakukan serangan akhir ke Tripoli/Foto: stringerglobe

NUSANTARANEWS.CO – Jenderal Haftar bersiap melakukan serangan akhir untuk merebut Tripoli. Pasukan udara Haftar yang sejak minggu lalu menyerang Kota Gharyan dengan jet tempur berhasil memukul mundur pasukan GNA yang mendapat dukungan PBB, sebagaimana yang dilaporkan Chanel TV Al Hadath di mana dengan dukungan serangan udara besar-besaran – Haftar berhasil merebut kembali Kota Gharyan yang baru-baru ini dikuasai oleh pasukan GNA.

Jenderal Haftar memang memiliki angkatan udara yang lebih unggul daripada pasukan GNA yang kekurangan suku cadang dan bahan bakar. Haftar memiliki dua Mirage F-1ED, 12 MiG-21, tiga MiG-23ML dan satu jet tempur Su-22 – di mana sebagian besar jet tempurnya baru-baru ini telah dimodernisasi, dipersenjatai dan dirawat dengan baik berkat bantuan Mesir dan Uni Emirat Arab.

Operasi militer yang dilancarkan Haftar sejak April lalu, akhirnya membuahkan hasil pada bulan Juli ini. Pasukan darat Haftar berhasil menyelesaikan tahap pertama operasi militernya. Dalam perjalanan ke Ibukota, brigade infantri ke-73 dari komando utama LNA menguasai sejumlah pemukiman, termasuk bandara Internasional Tripoli.

Baca Juga:  Konsorsium PPWI-First Union Berikan Piagam Penghargaan kepada Menteri Dalam Negeri Libya

Selama pertempuran, WHO melaporkan lebih dari 1.000 orang tewas dan 5.000 lainnya terluka.

Kini pasukan Haftar sedang bersiap melancarkan serangan terakhir untuk merebut Tripoli dari tangan GNA.

Divisi Informasi Perang pasukan Haftar, mengumumkan bahwa angkatan udara Haftar akan melakukan pemboman intensif di sekitar kota Gharyan, di samping serangan terus menerus di sekitar kantor Perdana Menteri di Tripoli.

Sementara itu, Brigade Infanteri ke-73 sedang bersiap-siap untuk memasuki Al Karama Martyrs Square di pusat Tripoli – untuk menyapu bersih sisa-sisa pasukan musuh yang sudah kocar-kacir dan tersudut.

Divisi Informasi Perang pasukan Haftar meminta agar penduduk ibukota berhati-hati dan menghindari tempat-tempat bentrokan serta menjauhi konsentrasi militer dari pasukan bersenjata GNA, terutama di daerah Salah Al-Din dan Al Hadaba.

Sejak 4 April, Tripoli telah menjadi saksi pertempuran bersenjata sejak Jenderal Haftar meluncurkan operasi militer untuk merebut ibukota di tengah kecaman dunia internasional yang meluas dan meningkatnya kekhawatiran bahwa harapan untuk mencapai solusi politik terhadap krisis akan memudar.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa Libya kini tengah menjadi ajang perjuangan perebutan legitimasi antara dua kekuatan besar yang paling berpengaruh yakni: GNA yang dipimpin oleh Fayez Al-Sarraj, di barat, dan Haftar di timur. Memang sejak penggulingan dan pembunuhan pemimpin Libya Muammar Gaddafi oleh koalisi pasukan imperialis-teroris bayaran barat pada 2011 – Libya telah hancur menjadi negara tak bertuan yang dipenuhi oleh faksi-faksi bersenjata. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050