Hankam

Jelang Pensiun Jenderal Gatot, Presiden Mesti Pikirkan Pergantian Panglima

NusantaraNews.co, Jakarta – Direktur Imparsial Al Araf menyatakan akhir-akhir ini dinamika perdebatan pergantian panglima TNI kembali mengemuka di publik. Sebagian kalangan menilai sebaiknya pergantian panglima TNI kali ini dilakukan dengan mengacu pada pola rotasi sesuai UU TNI.

“Kami menilai, mengacu undang-undang TNI nomor 34 Tahun 2004 pergantian panglima TNI sebaiknya dijabat secara bergantian dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan. Itu artinya, penggantian panglima TNI saat ini sepatutnya berasal dari angkatan udara ataupun angkatan laut,” terang Al Araf di Jakarta lewat pesan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (11/11/2017).

Menurut dia, rotasi pergantian panglima TNI secara bergiliran antar angkatan itu bukan hanya penting karena menjadi mandat undang-undang, tetapi juga demi membangun solidaritas dan profesionalitas di dalam tubuh TNI.

“Kami menilai memang sudah semestinya Presiden untuk segera memikirkan dan mempertimbangkan untuk segera melakukan pergantian panglima TNI dalam bulan ini atau paling lambat bulan depan. Mengingat masa jabatan panglima TNI saat ini yang tidak lama lagi akan memasuki masa pensiun,” jelasnya.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Penting untuk diingat, tegas Al Araf, bahwa proses pergantian panglima TNI nantinya membutuhkan persetujuan DPR, sehingga membutuhkan waktu untuk proses pergantian itu.

“Karena itu sudah semestinya presiden untuk mempertimbangkan melakukan proses pergantian panglima TNI,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Al Araf, demi kepentingan regenerasi di dalam tubuh TNI maka proses pergantian panglima TNI akan berdampak pada penyegaran di dalam tubuh TNI. Sebagaimana diketahui, panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo adalah perwiran angkatan 1982 yang sebagian besar perwira di angkatannya baik di TNI maupun di Polri sudah pensiun.

“Karena itu sudah sepatutnya Presiden untuk segera memikirkan proses pergantian panglima TNI dalam waktu dekat ini mengingat proses pergantian itu membutuhkan waktu karena memerlukan persetujuan DPR,” kata Al Araf.

Dia menambahkan, proses pergantian panglima TNI kali ini sudah sepantasnya diselaraskan dengan agenda kepentingan pemerintah untuk membangun kekuatan maritim.

“Untuk kepentingan itu maka perlu penggantian panglima TNI dari angkatan udara atau angkatan laut. Karena membangun maritime security membutuhkan bangunan kekuatan yang terintegrasi antar angkatan udara dan angkatan laut dengan tidak meninggalkan kekuatan angkatan darat,” jelasnya lagi.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Selain itu, sambung Al Araf, panglima TNI baru nanti juga perlu meningkatkan modernisasi alutsista yang diikuti dengan peningkatan kesejahteran prajurit demi terciptanya tentara yang profesional dan modern.

“Untuk kepentingan itu semua, maka sudah sepantasnya presiden untuk segera melakukan pergantian panglima TNI dengan mengikuti pola rotasi sesuai UU TNI,” tandas Direktur Imparsial. (Red)

Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 86