Hankam

Jelang MPLS, Disdik Sumenep Siapkan Pendidikan Anti Radikalisme

pendidikan anti radikalisme, disdik sumenep, a shidik, pendidikan cinta tanah air, pendidikan sumenep
Kepala Disdik Kabupaten Sumenep A. Shadik. (Foto: Kafi Hidayat/NUSANTARANEWS.CO)

NASUNTARANEWS.CO, Sumenep – Menjelang tahun pelajaran baru 2018-2019 dan penerimaan siswa baru tingkat Sekolah Dadar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dilingkungam Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mencanangkan pendidikan anti redikalisme dan cinta tanah air.

Menurut kepala Disdik Kabupaten Sumenep A. Shadik mengatakan pendidikan anti redikalisme akan menjadi materi wajib saat pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) ditiap sekolah. Saat ini mulai sejak dini para siswa harus dikenalkan dengan pendidikan anti redikalisme serta cinta tanah air.

Hal tersebut dilakukan guna menciptakan rasa memiliki terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mencegah anak agar tidak terjerumus dalam paham radikalisme.

“Mulai sejak dini kita bentengi anak-anak kita dengan pendidikan anti redikalisme,” katanya.

Menurut ketua MWC NU Batuan tersebut, aliran radikal mengintai para kaum muda khususnya para pelajar yang masih dalam kondisi labil. Untuk itu, pihaknya berusaha melakukan langkah pencegahan dengan cara memberi pelajar pendidikan anti radikalisme dan terorisme bagi para siswa.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Shadik menegaskan, pendidikan anti redikalisme diberikan kepada pelajar baru tahun ajaran 2018-2019 di setiap SD dan SMP saat MPLS berlangsung.

“Saatnya Anak didik kita diberikan pendidikan anti radikalisme dan bela negara,” terangnya.

Kata Shadik dalam pelaksanaan MPLS pihaknya akan kordisi dengan TNI agar memberikan materi pemahaman bela negara, disampaing itu juga ulama agar memberikan pemahaman tentang jihad dalam Islam.

Dengan adanya kegiatan itu, diharapkan dapat meminimalisir pengaruh radikalisme dan terorisme di kalangan pelajar. Sehinga para pelajar dapat memberikan pemahaman karakter anak bahsa yang toleran, agar dapat tertanam jiwa nasionalisme melalui benerapa permainan saat MPLS berlangsung. Kegiatan ini juga diharapkan bisa membuat pelajar semakin cinta tanah air.

“Semoga upaya ini mampu memberikan pemehaman bela negara,” terang Shadik.

Diketahui kegiatan MPLS akan dimulai pada tanggal 16 juli 2018.

Pewarta: Kafi Hidayat

Related Posts

1 of 8