NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Jelang 42 tahun Revolusi Islam, Iran luncurkan Zuljanah. TV pemerintah Iran pada hari Senin menayangkan peluncuran roket pembawa satelit terbaru negara itu, Senin (1/2). Peluncuran ini menyusul suksesnya IRGC menempatkan satelit Noor (cahaya) ke orbit dengan menggunakan roket pembawa satelit tiga tahap yang dinamakan Qassed (messenger)
Roket yang diberi nama kuda milik Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad tersebut, memiliki panjang 25,5 meter dan berat 52 ton yang dikatakan mampu mencapai ketinggian 500 kilometer.
Berdasarkan rekaman media Iran, roket berbahan bakar padat-cair tersebut diluncurkan pada siang hari dari wilayah gurun tanpa menyebutkan kapan serta di mana peluncuran itu terjadi.
Iran menegaskan bahwa program satelitnya maupun nuklirnya adalah untuk tujuan penelitian ilmiah kepentingan aplikasi sipil lainnya. Sementara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat mencurigai bahwa program tersebut karena dengan teknologi yang sama dapat dikembangkan untuk membuat rudal jarak jauh.
Ahmad Hosseini, juru bicara departemen luar angkasa Kementerian Pertahanan, yang mengawasi peluncuran tersebut, mengatakan bahwa roket tersebut mampu membawa satu satelit seberat 220 kilogram (485 pon) atau hingga 10 satelit yang lebih kecil.
Hosseini juga menambahkan bahwa tes tersebut membantu Iran mencapai mesin roket “paling kuat” dan roket tersebut nantinya juga dapat diluncurkan secara mobile.
Media Iran juga mengatakan bahwa roket tiga tahap itu menggunakan bahan bakar padat pada tahap pertama dan kedua, dan bahan bakar fluida di tahap ketiga.
Iran telah biasa menggunakan berbagai roket pembawa satelit berbahan bakar fluida untuk menempatkan perangkat yang lebih kecil ke orbit. Iran tampaknya berupaya menunjukkan berbagai kemajuan dalam rangka merayakan 42 tahun Revolusi Islam Iran dalam beberapa hari mendatang. (AS)
