Budaya / SeniPuisi

Januari yang Buram di Dadamu

Puisi Ida Syamila

Bebaskan Saja

Jika kita punya waktu yang panjang
dan semesta akur enggan bicara,
izinkan aku menrasuah para malaikat.
jadikan kita permainan paling suci

Rindu yang menjalang, lacurkan tanpa sekelumit resah.
Tanpa perlu tergesa-gesa dan dalam rahasia.

Kemudian bebaskan saja
keinginan yang terkurung
lepaskan pada
alur tubuh yang terkongkong

 

Jeda Masa

Bu,

Jika kupunya jeda masa
Aku ingin berbaring diribamu kembali
Merenung senyummu yang akhir kali itu
Senyum yang mekar di antara puing-puing.

Dan

Jika kupunya waktu yang lama,
Rapalkanku doa dari nyanyian zikirmu
Kelak kubuka mata ia tak seburam siang yang purnama.

Di Dadamu

Di dadamu yang ranum
Sehelai beha membaluti
Menutup indahmu
Sebelum dia datang memecah sepi
Dan
Di dadamu yang mulus
Ada kalimat basah
Yang tak ingin hilang
abjad demi abjad.

 

Januari Yang Buram

Sebentar tadi abu-abu langit
menawarkan kita sebuah rapalan doa

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Dan

Seketika itu kita merunut segala resah
tentang sirna bulan yang berloncatan
meninggalkan kita tanpa pamitan.

IDA SYAMILA, Kelahiran Borneo berdarah campuran Bugis dan Sulu. Ibu kepada Ruhi Hayat lulusan Sarjana Pengurusan Sumber Manusia yang kini kerjanya menulis puisi. Antara antologi bersama yang telah diterbitkan adalah, Pelacur Kata, 2013. Bait Bibir Sorga 2014. Rumput Kuning, 2014. Senorita Vol 4, 2014. Dia IDA, 2014. Sepasang Mata & Halilintar, 2017. Karyanya juga pernah terbit di halaman bercetak akhbar, SelangorKini (2015).

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,156