Berita UtamaLintas NusaPolitikTerbaru

Janjikan Rubah Nasibnya, Seniman Indonesia Jawa Timur Doakan Gus Muhaimin Menang Pilpres 2024

Janjikan Rubah Nasibnya, Seniman Indonesia Jawa Timur Doakan Gus Muhaimin Menang Pilpres 2024
Janjikan rubah nasibnya, seniman Indonesia Jawa Timur doakan Gus Muhaimin menang Pilpres 2024.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Dukungan untuk ketum PKB Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 di Jawa Timur mengalir terus. Dukungan kali ini datang dari para seniman dari segala bidang seni.

Para seniman di Jawa Timur yang tergabung dalam Forum Mandat Seniman untuk Indonesia “Budal Gus” mendorong Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin maju di Pilpres 2024 mendatang.

Seniman legendaris Jawa Timur, Kirun mengatakan bahwa selama era pandemi Covid-19, nasib para seniman tradisional benar-benar memprihatinkan.

”Sejak pandemi saya minta beras ke Gus Muhaimin untuk dibagikan kepada para seniman tradisional. Satu-satunya capres sing gelem kasih sembako ke seniman ya Cak Imin. Tandak ludruk di Jatim ada jutaan, nggak ada yang ngopini,” katanya, Kamis 23 Februari 2023.

Kirun berharap jika kelak bisa menjadi pemimpin nasional, Gus Muhaimin benar-benar bisa memperhatikan dan mengangkat derajat para seniman tradisional dengan memberikan ruang yang luas untuk berkreasi.

Baca Juga:  Kebijakan Kadindik Bikin Cemas, Pj Gubernur Adhi Karyono Cuek Nasib GTT dan PNPNSD di Jawa Timur

Sedangkan seniman lainnya asal Ngawi, Budi Santoso mewakili para dalang, tari karawitan dan sinden berharap seni budaya tetap eksis. ”Ini harus kita lestarikan dan kembangkan. Nah, untuk melestarikan seni dan budaya harus ada penanggapnya. Jadi harus senang dulu.

Anak-anak muda sekarang kurang mengenal seni budaya sendiri. Jika anak-anak kecil dikenalkan budaya sendiri maka akan senang sehingga kesenian kita bisa lestari,” katanya.

Sedangkan menanggapi keluhan dan permintaan para seniman tersebut, ketum PKB Muhaimin Iskandar menginginkan agar kebudayaan dijadikan sebagai panglima dalam pembangunan bangsa kedepan.

”Kayaknya kita orientasi yang paling efektif ya budaya sebagai panglima karena ini menyentuh semua aspek: seni, tradisi, ekonomi semua ada di budaya,” ujarnya.

Dikatakan Gus Muhaimin, di masa Bung Karno, politik dijadikan sebagai panglima. Bahkan, pertunjukan ludruk saat itu dilarang. Selanjutnya, pada era Orde Baru di bawah Presiden Soeharto, ekonomi yang dijadikan sebagai panglima pembangunan.

”Reformasi nggak ada panglimanya sehingga tidak punya arah. Kalau mau punya arah budaya harus jadi panglima karena semua sendi kehidupan ujung-ujungnya budaya yang bisa menguatkan, mengokohkan dan mempersatukan,” tuturnya.

Baca Juga:  Layak Dikaji Ulang, Kenaikan HPP GKP Masih Menjepit Petani di Jawa Timur

Gus Muhaimin menegaskan kesiapannya untuk bersama-sama memajukan kesenian dan nasip para seniman jika diberikan mandat sebagai pemimpin nasional ke depan.

”Intinya mari kita bekerjasama menuju Indonesia yang mencintai seniman. (Kalau saya jadi presiden) tandak, ludruk se- Indonesia aman. Kita akan taati perintah Sakirun (Kirun), saya siap. Kita semua siap menuju Indonesia yang berbudaya,” terangnya. (setya)

Related Posts

1 of 84