Budaya / SeniPuisi

Jangan Mati Sampai Senja

Puisi Adi Purnomo Wartam
JANGAN MATI SAMPAI SENJA

Aku telah berkemas
Untuk pergi lekas-lekas
Tanpa menunggu pagi terbangun
Menyiapkan langkah yang akan kususun

“Mengapa kau pergi meninggalkan malam?
Bukankah malam penuh dengan bintang?”
Kabut pagi menanyaiku lantang

“Apa yang kau tahu tentang waktu
Di mana bulan bersinar terang
Atau mengenai apa yang ada
Di balik pekik-pekik keheningan
Sedang kau datang
Sesaat sebelum malam berpulang.”

“Tapi apa yang kau harap
Pada siang yang entah itu?
Tanyanya lagi padaku

“Jika kau memang ingin tahu
Ikutlah denganku
Dan jangan mati
Sampai ke senja nanti!”

Wangon, 20 April 2015

Adi Purnomo Wartam, dilahirkan pada tanggal 29 Maret 1994 di desa kecil bernama Windunegara, Kec. Wangon, Kab, Banyumas. Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Fakultas Tarbiyah, Prodi PAI. Puisinya terantologikan dalam buku Cahaya Tarbiyah (Forum Mahasiswa Tarbiyah, 2013), Kampus Hijau (STAIN Press), Potret Langit (Oase Pustaka), beberapa puisinya termuat di Zine ILIC (Indonesia Literary Collective) pada festival Berlin Book Fair tahun 2014 di Jerman.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 185