Lintas NusaPolitik

Jambore Mahasiswa Indonesia Dinilai Bentuk Pembungkaman Gaya Baru

NUSANTARANEWS.CO – Presiden Mahasiswa BEM UNIKOM, Ahmad Aulia Al Anshari menyatakah bahwa dalam sejarah kebangsaan, peran mahasiswa tidak akan bisa dilepaskan dalam republik ini. Baik pra ataupun pasca kemerdekaan, kelompok intelektual selalu menjadi poros utama dan garda utama dalam perlawanan guna menegakan keadilan dan kebenaran di bumi NKRI.

“Dalam menegakan keadilan dan kebenaran seyogyanya mahasiswa harus memposisikan dirinya sebagai kelompok intelektual yang merdeka dan independen serta tidak terkooptasi dengan penguasa. Sangat berbahaya ketika mahasiswa dengan intelektualitas yang dimiliki dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau golongan dan melakukan kompromi politik dengan penguasa yang akhirnya masyarakat luas yang menjadi korban dari itu semua,” terang Ahmad Aulia lewat siaran pers yang diterima, Minggu (5/2/2017) malam.

Ahmad menilai dalam kondisi bangsa hari ini sedang terjadi eskalasi yang cukup tinggi dikarenakan banyak sekali kebijakan-kebijakan pemerintah pusat dalam berbagai sektor dibawah kepemimpinan Jokowi-JK yang dipandang akan merugikan dan membahayakan masyarakat Indonesia secara luas dikemudian hari.

Baca Juga:  Resmikan IKA Unair Chapter Australia, Inilah Pesan Khofifah

“Kepanikan dari pemerintah pusat mulai terlihat dari upaya – upaya yang dilakukan dengan segenap instrument politik ataupun non politik yang dimiliki oleh para penguasa dalam melakukan pengkondisian dan pembungkaman berbagai lintas kelompok tak terkecuali mahasiswa itu sendiri,” katanya.

Hal tersebut, kata dia, bisa dilihat hari ini Jokowi-JK dengan instrument yang dimiliki mulai masuk mengkooptasi kelompok mahasiswa dengan acara Jambore Mahasiswa Indonesia yang berlangsung di Buperta Cibubur tanggal 4-6 Februari 2017 agar tidak melakukan perlawanan terhadap pemerintahan hari ini.

“Sungguh sangat disayangkan yang notabene mahasiswa sebagai garda terdepan dalam mengawal pemerintah sudah tergadaikan idealisme dan independensinya dengan melakukan kompromi politik dengan penguasa hari ini hanya untuk kepentingan pendek dan pribadi saja,” katanya. (Sule)

Related Posts