Puisi Muhammad Alamsyah
JALAN MENUJU KEKASIH DIPAHAT DESIR AIR GUNUNG
Ada jalan menuju kekasih dipahat desir air gunung
Dan tapak – tapak sepi menuntunku
Irama lonceng-lonceng sapi memberi isyarat
Tentang daun-daun cemara yang basah menyimpan pesan kekasih
Mengapa ia sembunyi dari cinta yang mencari
Mungkinkah ia lesu dari setumpuk janji- janji
Jemu segudang harapan -harapan mati
Percayalah, bahwa langit tetaplah kekasih bumi
Tak meninggalkan kesetiaan gelombang pada karang
Meski serpih -serpih salju bekukan bibir penyair cinta
Namun jiwa lantang menggema rindu laksana gerhana melewati abad
Maka janganlah sembunyi kekasih
Kalaupun kau sembunyi, sembunyilah di liang-liang jantungku
Karna tanpa kumencari
Kutahu kau dalam diam menghitung cinta di lorong lorong darahku
Jumpailah aku
Meski hanya sekali
Karena syair -syairku
Kian rapuh tanpa matamu yang inspirasi
Kau bukanlah bidadari tapi manis
Beningnya air kalipun mengakui
Kaulah jiwa membawaku dalam kembara
Berkelana demi cinta yang tidak pura- pura
Maka temuilah aku May
Karena daun-daun aren yang luruh
Pun lontar yang menusuk
Perlahan basah keringat mataku
Minasa te’ne , 05 Agustus 2018
JALAN API
Sekali lagi aku berjalan pada bimbang menciptakan jalan berapi
Tapi tidak untuk ke tiga kalinya
Menyimpan harap pada penjual doa-doa keramat
Keinginan menderu jiwa
Seolah tertawan iming-iming semesta
Meracuni yakin mencurangi hakikat takdir
Makassar, 03 Maret 2018
Muhammad Alamsyah, lahir di Maros, 17 September 1985. Aktif menulis puisi, cerpen dan esai. Aktif dalam kegiatan seni- budaya baik skala lokal maupun nasional. Lelaki yang akrab di sapa Alam, bergabung dalam beberapa sanggar seni dan bengkel teater serta sanggar lukis di Maros, Sulawesi Selatan. Karya-karya puisinya telah banyak terbit pada berbagai media cetak dan media online. Kecintaanya terhadap seni sastra tidak membuat bakatnya dalam seni lukis terlupakan. Giat cipta lukisan -lukisan eksperimental yang abstrak natural.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]