Ekonomi

Bulog Tes Market Daging Impor Spanyol

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan, telah mengimpor daging sapi asal Spanyol sebanyak 100 ton. Menurut dia, impor tersebut bertujuan untuk menjajal pasar Indonesia terhadap daging impor asal Spanyol.

“Impor dari Spanyolnya 1,5 bulan yang lalu, bulan Januari. Kemarin mencoba 100 ton sudah masuk, sudah distribusi. Makanya saya mau tes market ternyata market suka,” ujar Djarot di Jakarta yang ditulis, Jumat (24/2/2017).

Djarot mengatakan, akan merekomendasikan daging asal Spanyol itu ke Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan. Sebab, menurutnya, daging impor negeri Matador tersebut sudah terkenal berkualitas bagus di Eropa dan harga dagingnya pun juga murah.

“Saya juga mulai coba impor dari Spanyol. Nampaknya kualitasnya bagus dan harganya kompetitif dengan Australia. Nanti saya mau laporkan ke Mentan dan Mendag ada sumber dari Spanyol yang dagingnya bagus. Spanyol kan dagingnya terkenal bagus harganya juga murah daripada Australia,” kata Djarot.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Ia memyampaikan, daging sapi asal Spanyol ini sudah dicoba jual ke pengusaha hotel, restoran, dan katering (Horeka). Berdasarkan laporan, kualitas daging tersebut bagus dan direspon baik oleh pasar. “Ke Horeka yang agak besar kan saya test ke sana yang agak bagus karena mereka sedikit sensitif terhadap kualitas daging. Laporan yang saya terima, sudah selesai semua, artinya dagingnya kualitasnya mereka terima,” ungkap Djarot.

Tetapi untuk harga jual ia masih merahasiakannya, yang jelas harga daging sapi asal Spanyol ini lebih murah daripada daging asal Australia. “Rahasia, tapi sedikit lebih murah dari Australia. Daging Australia yang beku tergantung bagiannya, Rp 45.000/kg ada CL 55 segitu. CL 95 Rp 70.000 ada,” ucap dia.

Lebih lanjut, Bulog belum berencana mengimpor daging itu lagi karena ia harus melapor dulu respons pasar ke Kemendag dan Kementan. “Belum ada rencana, saya belum lapor absobsi dari pasar. Nanti kalau saya laporkan mungkin beliau punya petimbangan,” tutur Djarot.

Baca Juga:  Layak Dikaji Ulang, Kenaikan HPP GKP Masih Menjepit Petani di Jawa Timur

Reporter: Richard Andika

Related Posts

1 of 417