Jadikan Hutan untuk Mencegah Pencemaran dan Polusi Udara

Gabungan Pelajar Pecinta Alam se-Kabupaten Tulungagung, yang melakukan penghijauan atau reboisasi di kawasan hutan Perum Perhutani BKPH Tulungagung yang berlokasi di Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo, Selasa(20/2/18).

Gabungan Pelajar Pecinta Alam se-Kabupaten Tulungagung, yang melakukan penghijauan atau reboisasi di kawasan hutan Perum Perhutani BKPH Tulungagung yang berlokasi di Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo, Selasa(20/2/18). (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Tulungagung – Hutan yang merupakan paru-paru dunia harus terus dijaga dan dilestarikan, agar tidak rusak. Keberadaan hutan dapat mencegah pencemaran ataupun polusi udara.

Untuk itulah Gabungan Pelajar Pecinta Alam se-Kabupaten Tulungagung, yang melakukan penghijauan atau reboisasi di kawasan hutan Perum Perhutani BKPH Tulungagung yang berlokasi di Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo, Selasa(20/2/18).

Kegiatan yang tergabung dalam Love is green itu diikuti oleh Danramil Pagerwojo Kapten Inf Suyono beserta anggota, Kepala Perhutani Jatiwekas Kauman beserta anggota, anggota Polsek Pagerwojo, Guru pembina dan pendamping dari masing-masing sekolah tingkat SLTP dan SLTA se Kabupaten Tulungagung serta Pelajar Pecinta Alam tingkat SLTP dan SLTA se Kabupaten Tulungagung.

Reboisasi kali ini dengan menanam 500 pohon jambu dan 500 pohon srikaya di maksudkan sebagai pembelajaran serta untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan.

Tidak hanya untuk menjaga kelestarian lingkungan, tetapi dengan penanaman pohon jambu dan pohon sirsak juga dapat mencegah terjadinya banjir di saat hujan terus mengguyur wilayah tersebut.

Dengan kembalinya fungsi hutan maka dapat menghindarkan lingkungan hidup dari polusi udara, kembalinya ekosistem dan dengan reboisasi dapat menanggulangi global warning atau pemanasan global.

Melalui kegiatan ini maka lingkungan akan terasa lebih sejuk, ketersediaan air tanah akan terjamin dan dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Bayangkan saja jika hutan tandus tentu saja lingkungan akan terasa panas, air tanah pun untuk kebutuhan pertanian akan menjadi terbatas, dan juga akan menimbulkan rusaknya ekosistem hutan.

“Kegiatan reboisasi seperti ini sangatlah penting sebagai tindakan pelestarian lingkungan sehingga tercipta Kabupaten Tulungagung bersih, sehat dan rindang,” kata Kapten Inf Suyono. (red)

Editor: Yahya Suprabana

Exit mobile version