NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Analisis Big Data dan Sosial Media dari Drone Emprit, Ismail Fahmi mengatakan isu Pemindahan Ibu Kota sukses menggeser isu Papau. Berdasarkan pantauan sejak 27-28 Agustus 2019 tren Pemindahan Ibu Kota menggulung wacana aksi demo Papua.
“Kita lihat kondisi dalam dua hari ini. Dari 27-28 Agustus. Lihat tren antara Papua vs Ibu Kota Pindah. Tren Papua yang sebelumnya tinggi, sejak tanggal 26 Agustus mulai kalah dibandingkan dengan isu Ibu Kota Pindah,” ungkap Ismail Fahmi dalam diskusi online yang digelar oleh LP3ES bersama Drone Emprit, Rabu (28/8/2019).
Ia menjelaskan, publik yang tadinya concern dengan Papua, yakni dalam percakapan bahasa Indonesia, mulai bergeser ke isu Ibu Kota.
“Dalam peta social network di atas, tampak beberapa cluster yang bermain. Ada yang oposisi (banyak bicara soal ibu kota pindah, node biru), dan Pro pemerintah (soal ibu kota pindah), juga cluster yang berbicara soal West Papua (node orange),” jelasnya.
Dari situ, kata Ismail, ada cluster baru yang sebelumnya tidak ada Pro NKRI. Artinya, baik mereka yang pro pemerintah maupun oposisi, sama-sama terseret dengan isu Ibu Kota Pindah.
“Dan tampaknya ada upaya, mungkin dari pemerintah, untuk membangun kontra narasi melalui cluster Pro NKRI. Namun cluster ini sayangnya masih ngerumpi, belum head-to-head berdialog dengan cluster West Papua,” tandasnya.
Pewarta: Romandhon