Kesehatan

Isu Krusial Pasca Tsunami dan Gempa: Perlindungan dan Kesehatan Anak

kesehatan anak, pasca gempa, perlindungan anak, korban gempa, korban bencana alam, pfizer indonesia, pfizer foundation, nusantaranews, nusantara, nusantara news
Maitra Widiantini, Ketua Fundraising Yayasan Sayangi Tunas Cilik Indonesia. (Foto: Roby Nirarta/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Perlindungan dan kesehatan anak pasca tsunami dan gempa merupakan permasalahan penting yang membutuhkan dukungan berkelanjutan. Dalam setiap peristiwa bencana alam, anak-anak menjadi korban yang paling menderita karena kerentanan fisik, atau rumah tinggal mereka.

Pada akhir bulan September lalu, gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter dan tsunami menghantam Sulawesi Tengah dan menyebabkan kerusakan parah pada ribuan rumah, jalan, dan jembatan. Lebih dari 200 ribu penduduk harus menjadi pengungsi di 122 lokasi evakuasi, dimana 80 ribu diantaranya adalah anak-anak.

Publicly Affairs & Communication Director PT Pfizer Indonesia, Bambang Chriswanto menyampaikan, adanya risiko kesehatan bagi anak-anak dia area tersebut, Pfizer melalui The Pfizer Foundation memberikan sumbangan pendanaan untuk membantu usaha pemulihan pasca bencana alam.

The Pfizer Foundation mendonasikan total hibah tunai sebesar AS$300.000 (Sekitar Rp4,38 miliar) untuk lembaga swadaya masyarakat (LSM): Direct Relief, World Visioner (diwakili oleh mitra lokalnya di Indonesia, Wahana Visi Indonesia) dan Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Save the Children Indonesia). Selain itu, karyawan Pfizer dari beberapa negara – termasuk di Indonesia – secara pribadi menyumbangkan secara total lebih dari AS$10.000 (Rp 146 juta) untuk membantu anak-anak yang terkena dampak di Sulteng.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Dengan kontribusi The Pfizer Foundation, Direct Relief bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk menurunkan tim medis darurat setempat untuk melayani masyarakat yang membutuhkan di Palu, Donggala, dan Sigi. Tim medis ini memfokuskan upaya pada peningkatan kesehatan ibu dan anak di daerah terpencil, yang selama ini harus berjuang untuk mendapatkan fasilitas kesehatan. Selain itu, sebagai bagian dari fase pemulihan bencana, sumbangan dana yang ada ini akan digunakan untuk membangun kembali infrastruktur kesehatan yang rusak, sehingga masyarakat dapat memiliki akses kembali pada perawatan kesehatan.

Sejak 30 September 2018, Wahana Visi Indonesia telah turun ke lapangan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar dari korban bencana di Sulteng. Hingga akhir Oktober 2018, organisasi ini telah menjangkau lebih dari 36 ribu orang dengan memberikan berbagai macam bantuan sejak fase awal, seperti distribusi Paket Makanan dan Kebutuhan Keluarga, membuka ruang dan kegiatan ramah anak, memasok air bersih, hingga mengadakan program Pusat Makanan bagi Anak-anak.

kesehatan anak, pasca gempa, perlindungan anak, korban gempa, korban bencana alam, pfizer indonesia, pfizer foundation, nusantaranews, nusantara, nusantara news
Publicly Affairs & Communication Director PT Pfizer Indonesia, Bambang Chriswanto. (Foto: Roby Nirarta/NUSANTARANEWS.CO)

Beroperasi di 49 desa yang tersebar di Palu, Donggala, Parimo, dan Sigi, dalam waktu enam bulan, Wahana Visi Indonesia memiliki target untuk memenuhi kebutuhan dasar dari 80 ribu penduduk, dan berkonsentrasi pada pemenuhan suplai makanan, barang-barang non-makanan, perlengkapan kebersihan, tempat perlindungan darurat, nutrisi, dan perlindungan, terutama untuk wanita dan anak-anak.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

Sementara itu, Yayasan Sayangi Tunas Cilik bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam identifikasi dan reunifikasi anak-anak yang terpisah; menyediakan bantuan psikologis bagi anak dengan membangun ruang ramah anak serta distribusi perlengkapan sekolah dan bahan untuk perawatan ibu anak (selimut, pakaian, kelambu, dll).

Presiden Direktur PT. Pfizer Indonesia, Anil Argilla diwakili Publicly Affairs & Communication Director PT Pfizer Indonesia, Bambang Chriswanto mengatakan, Pfizer mengapresiasi tindakan Pemerintah Indonesia dan semua pihak yang telah bekerja keras tanpa lelah untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa dan pemulihan kesehatan bagi para korban, terutama kepada anak-anak yang terkena dampak.

“Pemulihan terjadi lebih cepat dengan adanya dukungan dari sektor swasta, komunitas internasional dan berbagai pemangku kepentingan,” kata Anil Ardilla pada acara Diskusi: Dukungan Bersama bagi Anak-anak Korban Bencana di Sulawesi Tengah, di Tjikini Lima resto, Jl. Cikini 1 No.5, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/ 2018).

“The Pfizer Foundation bangga bisa berkontribusi untuk menolong korban bencana Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah, kata Presiden The Pfizer Indonesia, Carolina Roan.

Manajer Kesiapan dan Tanggap Darurat dari Direct Relief, Gordon Willcock, PhD, menyampaikan bahwa Direct Relief Sangat berterima kasih atas komitmen Pfizer dan misi globalnya untuk meningkatkan kesehatan dan kehidupan setiap orang di dunia.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Sementara itu CEO dan Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia (World Vision) Doseba Tua Sinay mengatakan, Wahana Visi Indonesia memiliki sejarah panjang dan kemitraan yang kuat dengan Pemerintah Indonesia, serta mitra setempat di Palu, Sigi, dan Donggala.

“Tim kami turun ke lapangan segera setelah bencana terjadi, dan kami terus berkomitmen untuk memberikan dukungan semaksimal mungkin agar bisa meringankan penderitaan para penduduk yang terkena dampak bencana,” katanya.

“Kami mengapresiasi Pfizer yang telah menjadi salah satu mitra kami, untuk bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak bencana,” imbuhnya.

Apresiasi dan penghargaan terhadap The Pfizer Foundation juga diberikan oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Save the Children Indonesia) karena telah membantu agar dapat menjangkau lebih banyak anak-anak di Palu dan Donggala.

“Saat ini, kami sedang mempersiapkan suplai perlengkapan yang berkaitan dengan perawatan ibu dan anak. Kami percaya dukungan ini dapat membantu mereka mengatasi kesulitan selama periode pemulihan ini,” kata Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Selina Sumbung.

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M Yahya Suprbana

Related Posts

1 of 3,150