Mancanegara

Israel Hancur Dalam Setengah Jam, Jika Amerika Menyerang Iran

Israel Hancur Dalam Setengah Jam
Israel Hancur Dalam Setengah Jam/Foto: Al Jazeera

NUSANTARANEWS.CO – Israel hancur dalam setengah jam, jika Amerika menyerang Iran. Menteri Luar Negeri Israel mengumumkan bahwa negara Yahudi itu tengah mempersiapkan militernya untuk kemungkinan terlibat dalam konflik Iran-Amerika Serikat (AS) yang terus meningkat. Apalagi setelah Republik Islam Iran menembak jatuh pesawat mata-mata tanpa awak AS RQ-4 Global Hawk pada 20 Juni lalu yang mahal harganya – yang diklaim Teheran memasuki wilayah udaranya.

Menlu Israel Katz mengatakan pada hari Selasa bahwa perhitungan yang keliru oleh Teheran dapat mengakibatkan perang besar di kawasan TImur Tengah, katanya dalam sebuah konferensi di Herzliya.

Pernyataan itu dikeluarkan setelah Iran melaporkan tentang peningkatan jumlah simpanan uranium yang diperkaya. Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif yang mengatakan bahwa simpanan uranium yang diperkaya oleh Iran telah melampaui batas yang ditetapkan, kata Zarif pada hari Senin (01/07).

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Seperti telah diberitakan, pada bulan Mei, Teheran mengumumkan akan meninggalkan sebagian dari komitmen yang ditetapkan dalam kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) sebagai tanggapan terhadap pembatalan sepihak oleh AS dari kesepakatan itu pada tahun lalu. Iran mengatakan pihaknya tidak mendapatkan keuntungan dari pencabutan sanksi ekonomi yang dimandatkan kesepakatan itu.

Terkait dengan kebijakan Iran terebut, Katz berjanji bahwa Israel tidak akan mengizinkan Iran untuk memiliki senjata nuklir, bahkan jika Israel harus bertindak sendiri untuk itu.

Di samping itu, menurut Katz “perang ekonomi” yang dilancarkan AS terhadap Iran akan berhasil terlepas dari kekhawatiran negara-negara lain di dunia. Dikatakannya: “Iran tidak memiliki peluang dalam perang ekonomi ini. Melalui tekanan ekonomi yang keras dan sanksi yang komprehensif adalah upaya mencegah perang, untuk mencapai tujuan tanpa perang,”katanya.

Menanggapi pernyataan Menlu Israel, Ketua komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen Iran, Mojtaba Zolnour mengatakan: “Jika AS menyerang Iran, umur Israel hanya tersisa setengah jam,” kata Zolnour memperingatkan Israel dalam sebuah wawancara dengan jaringan TV berita berbahasa Arab yang berbasis di Teheran al-Alam.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Pada hari yang sama, kepala badan intelijen Israel Mossad mengatakan bahwa Iran berada di belakang serangkaian serangan baru-baru ini terhadap kapal-kapal tanker di Teluk Persia.

Berbicara dalam sebuah konferensi keamanan tahunan di Israel, Yossi Cohen mengatakan, “Saya dapat memberi tahu Anda, dengan pasti, dari sumber terbaik intelijen Israel dan Barat, bahwa Iran berada di balik serangan itu.”

Cohen mengatakan serangan baru-baru ini terhadap tanker minyak di Teluk, pipa minyak Arab Saudi dan serangan di Baghdad – semua itu adalah sepegetahuan dan “disetujui oleh kepemimpinan Iran, dan dilakukan, setidaknya sebagian besar oleh Pasukan Pengawal Revolusi Iran.”

Israel memang telah lama melihat Iran sebagai ancaman terbesarnya. Apalagi para pejabat Iran selalu mengancam untuk menghancurkan negara Yahudi itu. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,087