ArtikelBerita UtamaMancanegaraTerbaru

Israel Didirikan Melalui Terorisme, Dipupuk Dengan Darah Arab dan Barat

Israel Didirikan Melalui Terorisme, Dipupuk Dengan Darah Arab dan Barat
Israel didirikan melalui terorisme, dipupuk dengan darah Arab dan Barat.

NUSANTARANEWS.CO – Tak lama setelah Perang Dunia II berakhir, terdapat tiga organisasi dasar paramiliter Zionis di Palestina, bekerja memerangi bangsa Arab, dengan tujuan spesifik mengusirnya dari Palestina. Mereka adalah Haganah, Irgun Z’vai Leumi, dan Stern Gang.

Gaza merupakan perang skala-penuh selain sekadar episode berlumur-darah terbaru dalam pemerintahan teror Israel enam dekade terhadap warga Palestina. Dalam karya Barbara Lee ini, pembaca akan mengetahui tentang peristiwa lainnya sejak tahun 1946, dua tahun sebelum pendirian negara Yahudi. Daftarnya panjang, belum lengkap, amat menggelisahkan, dan menunjukkan apa yang dipikul oleh warga Palestina dan banyak lainnya di Timur Tengah selama lebih dari 60 tahun. Kebijakan pemusnahan ini dijalankan secara jauh lebih terbuka di Tepi Barat dan Gaza, di mana media internasional terkendali menceritakan kisah tersebut sesuai keinginan Israel dan pemerintah yang terlibat. Seperti biasa, ceritanya adalah Israel kecil mempertahankan diri dari bangsa Arab yang kuat dan penuh kebencian.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Yang sangat menarik, para pelaku ini bangga akan aksi masa lalu mereka dan bersikukuh diri mereka bukan teroris melainkan sekadar bekerja untuk tujuan terhormat, penyingkiran seluruh orang Arab dari Palestina untuk mendirikan negara Israel di atas tanah yang dicuri dan disita. Mengutip dari salah satu orang ini, “Saat itu kami tidak keberatan dipanggil teroris yang menggunakan kekuatan brutal untuk mengusir mereka.” Menariknya, bangsa ini, dibangun di atas darah, bangsa teroris dan bajingan, berteriak soal roket-roket kecil yang ditembakkan oleh korbannya dan kemudian mempergunakan ini sebagai dalih untuk menghilangkan ribuan warga sipil lantaran “HAMAS” terlibat.

Teroris Menachem Begin bersama anggota geng teroris Irgun Z’vai Leumi. Kelompok Begin bertanggung-jawab atas banyak kejahatan, termasuk pembantaian Hotel King David dan pembantaian Deir Yassin, bersekongkol dengan Jewish Agency dan Haganah.

Sebelum ada Mandat Inggris, penetap Yahudi telah membentuk sekelompok pengawas bersenjata berkuda yang disebut Hashomar dan dengan hadirnya Mandat Inggris, kelompok itu menjadi Haganah (Pertahanan). Dengan keanggotaan 60.000 Yahudi Zionis, Haganah memiliki tentara lapangan terlatih sebanyak 16.000 orang dan satuan bernama Palmach, sebuah angkatan penuh waktu, yang berjumlah sekitar 6.000 orang.

Baca Juga:  Dihadiri PPWI dan Perwakilan Kedubes, Peletakan Bunga di Monumen Gagarin Berlangsung Hikmad

Irgun Z’vai Leumi mencakup antara 3.000 sampai 5.000 teroris bersenjata, dan tumbuh dari Haganah dan cabang Palmach-nya pada tahun 1933. Irgun tidak siap mematuhi Jewish Agency yang berusaha mengurangi teror Haganah agar tidak kehilangan kehormatannya.

Jasad tentara Inggris, sersan Clifford Martin dan Mervyn Palce, yang dibunuh oleh Irgun Z’vai Leumi. Jasad mereka dipasangi ranjau bahan peledak guna membunuh prajurit Inggris yang menemukannya.

Pada 1939, salah satu komandan perwira Irgun, Abraham Stern, meninggalkan organisasi induk tersebut dan membentuk Stern Gang, beranggotakan sekitar 200 sampai 300 fanatik berbahaya. Para Perdana Menteri Israel terkemudian memulai karir mereka di geng-geng ini. (Baca selanjutnya: Aktifitas Teroris Israel: 1939-1948/Red)

Related Posts

1 of 3,101