NUSANTARANEWS.CO – Berstatus sebagai new comer dalam kancah kompetisi paling bergengsi di daratan Benua Biru, juara Primier League musim lalu Leicester City tampaknya sedang menyuguhkan drama yang begitu paradoksal. Mengejutkan di ajang Liga Champion namun terseok-seok di jurang degradasi di kompetisi lokal.
Yah, kenyataan inilah yang sekiranya sedang dipertontonkan oleh klub berjuluk The Foxes tersebut. Layaknya drama musim lalu saat menumbangkan klub-klub kelas wahid di daratan negeri Ratu Elizabeth, kali ini Leicester kembali lagi mengejutkan para penikmat si kulit bundar dengan berhasil lolos ke-8 besar Liga Champion.
Sekalipun mendapat banyak cibiran seiring menurunnya performa di kompetisi lokal hingga berujung pemecatan terhadap sang pelatih terbaik Claudio Ranieri, namun publik Leicester layak berbangga. Ini menyusul tumbangnya satu persatu delegasi dari daratan Britania Raya di ajang Liga Champion dan Leicester menjadi satu-satunya perwakilan.
Manchester City dan Arsenal yang selama ini dielu-elukan bisa berbicara banyak di gelanggang kasta tertinggi Eropa, justru kalah pamor dengan Leicester yang tengah mendapat bullyan menyusul buruknya performa di liga domestik. Hebatnya lagi, selama ajang gelaran tersebut berlangsung Leicester memilih tak banyak bicara dan bahkan cenderung diabaikan.
Namun seiring hasil drawing delapan besar Liga Champion beberapa waktu lalu, seolah publik benar-benar dikejutkan dengan capaian Leicester kala namanya disandingkan dengan klub-klub raksasa Eropa macam FC Barcelona, Real Madrid, Bayern Munchen, Juventus, Atlethico Madrid dan AS Monaco. Bahkan tak tanggung-tanggung, Riyad Mahrez dan kolega bakal bentrok dengan salah satu klub yang banyak dikaitkan dengan penebar momok yakni Atletico Madrid.
Hasil drawing kali ini akan menjadi laga penuh drama kejutan, jika Leicester mampu mengatasi pasukan Diego Simione yang terkenal spartan tersebut. Pertanyaannya, mampukah si Rubah dari Kota Leicester ini bisa benar-benar bersaing dan menjawab keraguan penikmat sepakbola dunia? Layak ditunggu.
Penulis: Romandhon