NUSANTARANEWS.CO, Jakarta- Penulis buku Usut Tuntas Dugaan Korupsi Ahok, Marwan Batubara memberikan alasan dan latar belakang dirinya menulis buku itu karena ingin menginformasikan kepada seluruh rakyat Indonesia dan dunia bahwa Ahok sebetulnya seorang penjahat besar.
Untuk itu, Marwan mengaku heran dan bingung mengapa seorang penjahat besar malah justru mendapatkan dukungan dari rakyat.
“Supaya rakyat tahu, jika Ahok itu koruptor dan penjahat besar yang layak untuk dihukum berat,” kata Marwan di Gedung DPR RI, Selasa (23/5/2017).
Marwan merupakan Direktur Eksekutif Indonesia Resource Studies (IRESS). Ia menambahkan bahwa dana non-budgeter yang kini dihidupkan kembali oleh pemerintahan Ahok merupakan ladang persembunyian untuk melakukan praktik korupsi. Padahal, pada pemerintahan sebelumnya dana non-budgeter itu sudah pernah dihapus.
Untuk itu Marwan mendesak agar DPR segera membuat Hak Angket dan membentuk Pansus untuk menyelidiki kasus reklamasi dan dana non-budgeter tersebut.
“Kita dan kawan-kawan meminta pada DPR untuk segera membentuk Tim Pansus dan Hak Angket Kasus reklamasi dan dana non-budgeter agar semuanya jelas,” ucapnya tegas.
Lebih lanjut Marwan meminta Presiden untuk bertanggungjawab kepada rakyat yang tergusur agar mendapatkan ganti rugi dan hak-haknya yang hilang imbas penggusuran.
“Kami menuntut pertanggungjawaban Presiden agar orang-orang yang tergusur mendapatkan perhatian dari negara,” tandasnya.
Reporter: Ucok Al Ayubbi
Editor: Eriec Dieda
