NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Angkatan Laut Iran menyita kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall di Teluk Oman pada Kamis, 27 April 2023 yang berlayar menuju Houston, Amerika Serikat (AS).
Menurut media Iran, kapal tanker berbendera Kepulauan Marshall tersebut disita setelah bertabrakan dengan kapal penangkap ikan Iran di Teluk Persia pada Rabu malam dan mencoba melarikan diri karena melanggar peraturan maritim.
Awak kapal yang terkejut kemudian langsung mengeluarkan panggilan darurat. Meski begitu, sejumlah awak kapal Iran dilaporkan mengalami luka-luka akibat benturan tersebut, dan dua orang masih hilang, lapor Press TV.
Insiden tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum dan peraturan internasional – dimana kapal diharuskan menyediakan perawatan medis dan pasokan obat-obatan yang cukup dan memadai untuk pelaut jika sakit atau cedera.
Mendapat sinyal darurat Angkatan laut Iran langsung mengerahkan korvet Bayandor untuk mencegat dan menyita kapal asing tersebut di Laut Oman setelah dihubungi oleh Pusat Pengawasan dan Penyelamatan Maritim (MRCC) sesuai dengan perintah penyitaan yang dikeluarkan oleh otoritas kehakiman Iran.
Armada ke-5 Angkatan Laut AS yang berbasis di Timur Tengah telah mengidentifikasi kapal itu sebagai Advantage Sweet. Berdasarkn data pelacakan satelit untuk kapal dari MarineTraffic.com menunjukkan bahwa kapal itu berada di Teluk Oman, tepat di utara ibu kota Oman, Muscat, pada Kamis sore. Itu baru saja datang dari Kuwait dan mencantumkan tujuannya sebagai Houston.
Armada ke-5 AS menambahkan bahwa penyitaan tersebut setidaknya merupakan kapal komersial kelima oleh Teheran dalam dua tahun terakhir.
Sebuah perusahaan Turki bernama Advantage Tankers, jug mengeluarkan pernyataan yang mengakui Advantage Sweet “dikawal oleh angkatan laut Iran ke sebuah pelabuhan atas dasar perselisihan internasional.” Semua 24 awak kapal adalah orang India.
“Keselamatan dan kesejahteraan anggota kru kami yang berharga adalah prioritas No. 1 kami,” kata perusahaan itu. “Pengalaman serupa menunjukkan bahwa awak kapal yang dibawa tidak dalam bahaya.”
Pemilik kapal yang terdaftar tampaknya adalah perusahaan Cina.
Informasi manifes dari perusahaan data Refinitiv menunjukkan Advantage Sweet membawa minyak mentah Kuwait untuk perusahaan energi Amerika Chevron Corp. dari San Ramon, California. Chevron mengatakan “menyadari situasi tersebut.”
“Kami menghubungi operator kapal dengan harapan menyelesaikan situasi ini secepat mungkin,” kata juru bicara Chevron Christine Dobbyn dalam sebuah pernyataan. (Banyu)