NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Parlemen Iran telah menyetujui lusinan protokol tentang aksesi negara itu ke Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), sebuah blok keamanan dan ekonomi Eurasia beranggotakan delapan orang, yang antara lain meliputi Rusia, China, India, dan Pakistan.
Teheran menandatangani memorandum aksesi pada bulan September. Menurut pejabat, proses tersebut akan diselesaikan tahun depan.
Legislator Iran mendukung dokumen yang berkaitan dengan isu-isu seperti kontrol bea cukai dan anti-terorisme, serta latihan militer bersama, menurut Mehr News Agency.
Abolfazl Amouei, juru bicara kebijakan luar negeri parlemen dan komisi keamanan nasional, dikutip oleh media Iran mengatakan bahwa langkah tersebut “menyampaikan pesan multilateralisme Iran” dalam hubungan luar negeri. Dia menyatakan bahwa blok itu penting dalam hal “menghadapi pengenaan sanksi sepihak.”
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menulis di Twitter bahwa pemungutan suara tersebut “menunjukkan tekad dan keseriusan negara kami untuk mengembangkan kerja sama regional, internasional dan ekonomi serta memperkuat pandangannya terhadap Asia.” Dia menambahkan bahwa “multilateralisme adalah realitas abad ini.”
Kyrgyzstan, dan Tajikistan. India dan Pakistan menjadi anggota penuh pada tahun 2017.
Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko mengatakan pada bulan September bahwa negaranya dapat bergabung dengan organisasi tersebut tahun depan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada wartawan pada bulan yang sama bahwa dia melihat Ankara bergabung dengan blok tersebut suatu hari juga.
Moskow melihat meningkatnya peran blok seperti SCO dan BRICS – kelompok informal yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan – sebagai tindakan balasan terhadap sanksi Barat yang diberlakukan atas konflik Ukraina. “Kita berbicara tentang negara-negara yang bersama-sama menyumbang 80% dari populasi dunia. Itulah sebabnya jelas bagi setiap orang yang tidak memihak bahwa tidak ada yang namanya isolasi Rusia,” kata Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov pada bulan Juli.
Sebelumnya pada bulan November, Lavrov mengonfirmasi bahwa “lebih dari selusin” negara sangat ingin bergabung dengan BRICS, termasuk Aljazair, Argentina, dan Iran. (Sumber: globalvillagespace.com)