Hukum

IPW: Kecelakaan Setnov Menjadi Blessing in Disguise Bagi Polri-KPK

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane mengatakan kasus kecelakaan Setya Novanto menjadi blessing in disguise bagi Polri-KPK. Sehingga, Polri-KPK tak perlu repot-repot lagi memburu Ketua DPR itu dan tinggal menetapkannya menjadi tahanan yang dititipkan di rumah sakit.

Ind Police Watch (IPW) berharap, Polri-KPK segera mendatangi Setya Novanto ke rumah sakit dan menyerahkan surat penahanan serta mengambilalih sistem pengamanannya untuk mengawasi tersangka yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut. Agar tidak kembali menghilang, Setya Novanto sebaiknya diborgol sama seperti tahanan lain yang sedang dirawat di rumah sakit.

“Selain itu Polri perlu memeriksa pengendara mobil yang membuat (Setya )Novanto kecelakaan hingga dirawat. Agar bisa dilakukan proses hukum, apakah kecelakaan itu akibat kelalaian si pengemudi hingga membuat orang lain terluka atau ada upaya penipuan (rekayasa) untuk mempersulit proses penyidikan dalam kasus korupsi e-KTP,” kata Neta, Jakarta, Sabtu (18/11/2017).

Menurut Neta, sudah saatnya KPK bersikap tegas terhadap Setya Novanto agar kasus e-KTP bisa dituntaskan dengan cepat. Kerjasama KPK-Polri sangat diperlukan untuk menuntaskan kasus ini, terutama dalam menghadapi pihak-pihak yang berusaha menghalang-halangi penanganan kasus ini.

Baca Juga:  KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tersangka Korupsi, AMI Gelar Santunan Anak Yatim

“Terutama tim medis misalnya, jika terindikasi menghalang-halangi upaya pemeriksaan (Setya) Novanto, Polri jangan sungkan-sungkan memprosesnya karena kepolisian punya tim Dokkes yang profesional dalam hal kedokteran,” sebutnya.

Selain itu, Neta menambahkan Polri perlu mem-back-up KPK dalam menuntaskan kasus Setya Novanto agar kedua lembaga itu tidak diadu-domba. Untuk itu, KPK segera mengambil-alih pengamanan terhadap Setya Novanto dan menurunkan tim medis independen untuk memeriksa Ketua DPR itu.

Kemudian, mengingat status Setya Novanto sebagai tersangka, KPK bisa memindahkannya dari RS tempatnya dirawat sekarang ke RSPAD atau RS Polri Kramat Jati. Jika keluarganya tetap menginginkan dirawat di RS semula, KPK harus menggunakan dokter independen agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan terlibatnya tim medis independen, KPK setiap saat dapat memantau perkembangan kondisi fisik Setya Novanto secara pasti.

“Kasus kecelakaan (Setya) Novanto ini harus menjadi blessing in disguise bagi Polri-KPK agar makin solid dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi dan tidak mudah dipecah-belah atau diadu-domba tersangka korupsi,” paparnya. (red)

Baca Juga:  Polres Pamekasan Sukses Kembalikan 15 Sepeda Motor Curian kepada Pemiliknya: Respons Cepat dalam Penanganan Kasus Curanmor

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 30