Mancanegara

Intelijen Irak: Israel Provokasi AS Untuk Perang Dengan Iran

Intelijen Irak: Israel provokasi Amerika Serikat (AS) untuk perang dengan Iran.
Intelijen Irak: Israel provokasi Amerika Serikat (AS) untuk perang dengan Iran/Foto: Ap via Sputnik

NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Intelijen Irak: Israel provokasi Amerika Serikat (AS) untuk perang dengan Iran. Teheran dilaporkan telah menerima konfirmasi dari intelijen Irak terkait serangan roket di kedubes Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak. Laporan intelijen Irak tersebut menunjukkan bahwa Kedubes AS diserang oleh “agen-agen Israel” – sebagai upaya untuk memaksa Washington mengambil langkah pembalasan terhadap Iran.

Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menegaskan kepada Gedung Putih agar tidak terjebak oleh provokasi perang Israel. Apalagi laporan intelijen Irak mendeteksi bahwa Israel sedang merencanakan sebuah serangan terhadap pasukan AS di Irak.

“Informasi intelijen terbaru dari Irak menunjukkan bahwa agen-agen provokasi Israel sedang merencanakan serangan terhadap pasukan Amerika – yang akan memaksa Trump membalas “serangan palsu” tersebut,” kata Zarif dalam cuitannya.

Kementerian Luar Negeri Israel menolak mengomentari, demikian pula Gedung Putih tidak memberikan komentar apapun atas pesan Zarif tersebut.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Seperti diketahui, kompleks Kedutaan Amerika di zona hijau Baghdad kerap mendapat serangan roket selama dua tahun terakhir, dan Washington selalu menghubungkan serangan itu dengan milisi Irak yang konon didukung oleh Iran.

Iran menolak klaim AS tersebut, namun mengakui bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan militer Ain al-Asad di Irak barat pada Januari 2020 sebagai respon terhadap serangan pesawat tak berawak AS pada 3 Januari 2020, yang menewaskan Komandan Pasukan Quds Iran, Jenderal Qasem Soleimani.

Menurut seorang pejabat Pentagon yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa 15 rudal Iran telah menghantam pangkalan udara Ain al-Asad dan satu lagi menghantam markas Irbil di Kuria. Akibat serangan rudal-rudal tersebut sejumlah pesawat tak berawak dan helikopter dilaporkan hancur. Teheran mengklaim sekitar 80 tentara AS tewas. Sementera Washington mengklaim bahwa ratusan tentaranya hanya mengalami “gegar otak”.

Terlepas dari kenyataan bahwa AS telah siaga, faktanya pertahanan udara dipangkalan tersebut tidak mampu menangkis serangan rudal-rudal Iran, tambahnya.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Sekedar informasi, Teheran mengabarkan bahwa ketika terjadi pembunuhan terhadap Soleimani setelah tiba Bandara Internasional Irak, Komandan Pasukan Quds tersebut sedang memimpin misi diplomatik rahasia untuk Arab Saudi yang akan diteruskan oleh Baghdad. Sebuah misi tentang tawaran untuk memulihkan hubungan diplomatik antara Riyadh dan Teheran. Namun pesan tersebut tidak pernah tersampaikan. (AS)

Related Posts

1 of 3,049