EkonomiMancanegaraPolitik

INSTEX, Instrumen Perdagangan Baru Eropa Dengan Iran

Instex, instrumen perdagangan baru
Instex, instrumen perdagangan baru Iran dengan Eropa

NUSANTARANEWS.CO – INSTEX, instrumen perdagangan baru Eropa dengan Iran. Ketika Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat (AS) dari Joint Comprehensive Plan Of Action (JCPOA), yang juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, Washington ingin merenovasi kesepakatan Nuklir Iran lebih luas lagi dengan memasukkan program rudal balistik, dan menekankan tidak ada batasan mengenai batas waktu program nuklir Iran.

Negara-negara Eropa, terutama Inggris, Prancis dan Jerman, yang merupakan aktor Uni Eropa yang menandatangani perjanjian, telah mencoba meyakinkan Iran untuk tetap komit dengan perjanjian tersebut. Ketika Teheran mengancam akan keluar juga dari JCPOA, jika kekuatan Eropa tidak memberikan bantuan ekonomi yang dapat meredakan kesulitan akibat sanksi – para penandatangan Eropa berjanji untuk menemukan cara agar bisnis dengan Iran tetap berjalan. Satu-satunya syarat adalah tetap berada dalam kerangka kesepakatan yang sampai sekarang selalu dihormati.

Pada awal tahun, Inggris, Prancis dan Jerman telah mengumumkan pembukaan saluran baru untuk perdagangan non-dolar yang memungkinkan entitas UE melakukan bisnis dengan Iran, melewati sanksi AS. Mekanisme baru itu disebut INSTEX (Instrument In Support of Trade Exchanges), sebuah pernyataan yang jelas mengenai posisi komitmen Uni Eropa untuk tetap mendukung kesepakatan JCPOA.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Terima Kunjungan Tim Ekonomi di Perbatasan Sabah

Dari perspektif Eropa, perjanjian nuklir merupakan hal mendasar untuk menjaga stabilitas di kawasan dan keputusan Presiden Trump untuk meninggalkan JCPOA secara terbuka tidak pernah disetujui oleh sekutu Eropa. INSTEX, yang belum beroperasi, menyediakan saluran yang memungkinkan transaksi dengan Iran tanpa adanya SWIFT, sistem pembayaran internasional utama. Bahkan jika SWIFT adalah perusahaan Belgia, dan karenanya tidak dikenakan sanksi atau berada dalam yurisdiksi AS.

Keputusan ini tidak hanya memotong negara timur tengah dari transaksi internasional, mengisolasi ekonominya, tetapi juga membuktikan seberapa tinggi pengaruh politik dan ekonomi ekstrateritorial AS.

Setelah pencabutan bank-bank Iran dari sistem internasional dan penerapan kembali sanksi-sanksi AS, UE memutuskan untuk menghidupkan kembali “pasal” pemblokiran pada 1996, yang memaksa perusahaan-perusahaan anggota negara untuk tidak menghormati sanksi ekstrateritorial dari Washington.

Tanggapan pertama terhadap pilihan-pilihan politik AS mengenai masalah ini sekarang diikuti oleh strategi yang diperkirakan memiliki dampak lebih besar, tidak hanya di dalam perbatasan Uni tetapi juga di mana-mana. Pada awalnya, penggunaan saluran hanya akan digunakan untuk perdagangan yang tidak dikenakan sanksi, misalnya barang dan makanan kemanusiaan, tetapi bukan tidak mungkin akan menjadi sistem yang lebih luas.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

Paling tidak, INSTEX akan menjadi bukti kerja keras negara Eropa penandatangan kesepakatan untuk tetap berkomitmen dengan Iran guna menyelematkan JCPOA. (Alya Karen)

Related Posts

1 of 3,049