Politik

Ini Wajah Baru Indonesia yang Dicita-citakan Fahri Hamzah

fahri hamzah, cita-cita fahri hamzah, garbi, nusantaranews, episentrum, wajah nasional, nkri, nusantara news
Fahri Hamzah dan GARBI. (Foto: Instagram/Fahri Hamzah)

NUSANTARANEWS.CO, JakartaFahri Hamzah menilai DKI sebagai wajah nasional dari NKRI. Pemenang pertarungan politik di DKI, selangkah lebih maju dalam mempersiapkan kemenangan dalam pertarungan elektoral nasional. Jakarta adalah episentrum.

Memang, kata dia, kemenangan gelombang pertama adalah DKI. Tapi masih ada gelombang lanjutan. Untuk mempersiapkan gelombang lanjutan, dicanangkanlah sebuah gerakan bernama Pawai Kebangsaan; Dari Titik 0 di Sabang ke seluruh Indonesia.

Pawai Kebangsaan bergerak dimulai dari 0 kilometer Sabang, Aceh. Berlanjut hingga ke banyak daerah di seluruh Indonesia. Mengabarkan kepada seluruh aktivis dan kaum muda pergerakan.

“Bersiaplah, gelombang besar sudah didepan mata. Ayo kita pimpin perubahan!” Seru Fahri dalam cuitan Twitter-nya, Sabtu (2/3/2019) malam sebagai pengantar topik pembahasannya pada acara Deklarasi GARBI di Epicentrum Jakarta, Minggu, 3 Maret 2019.

Baca juga: Deklarasi GARBI Jakarta, Fahri Hamzah: Inilah Puncak Dari Seluruh Kegelisahan

Ia menjelaskan bahwa Pawai Kebangsaan adalah perjalanan dengan rute panjang yang menjalin dan menyatukan seluruh pikiran dari satu generasi baru bangsa ini atas masa depan yang diinginkan dari negeri tempat mereka berpijak.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Telak di Jawa Timur, Gus Fawait: Partisipasi Milenial di Pemilu Melonjak

Pawai Kebangsaan, kata dia, kemudian dilanjutkan dengan Ngopi Bareng Fahri (NBF) yang tak sekedar berjumpa dan bertukar kata, atau bercanda soal kopi dan revolusi dan minum kopi semata. Tapi juga menjalin ikatan emosional dalam satu mimpi dan cita-cita menghadirkan Arah Baru Indonesia.

“Indonesia Baru yang kami cita-citakan Bukan Indonesia yang menjadikan agama sebagai sumber konflik, stigmatisasi, persekusi dan curiga. Tapi Indonesia yang menjadikan agama sebagai sumber kekuatan, inspirasi, hidup damai, bahan bakar perjuangan dan nilai bersama berbangsa,” katanya.

“Indonesia Baru yang kami cita-citakan, bukanlah Indonesia yang menjadikan tanah air kami sebagai lapak jualan bagi asing yang bebas datang dan pergi. Tapi Indonesia Baru yang kami cita-citakan, Indonesia dengan keadilan ekonomi, dimana tanah air kami untuk kemakmuran rakyat semuanya,” serunya.

Indonesia Baru yang dituju lanjut Fahri, bukanlah Indonesia yang menciptakan ketakutan gaya baru pada warga negara dengan kekuasaan yang menindas, penuh ketidakadilan dan penuh keserakahan. “Tapi Indonesia Baru bagi kami adalah Indonesia yang mampu menempatkan seluruh warga negaranya di tempat terhormat,” ujarnya.

Baca Juga:  Dukung Duet Gus Fawait-Anang Hermansyah, Partai Gelora Gelar Deklarasi

“Indonesia Baru bagi kami bukanlah yang mengekang inovasi, menciptakan rasa takut berpendapat, menebar ancaman-ancaman yang mengkerdilkan jiwa. Indonesia Baru bagi kami, Indonesia yang rakyatnya merdeka, leluasa berkarya, gandrung dengan percakapan publik dan hidup dengan cita-cita yang tinggi,” imbuhnya.

Masih dinyatakan Fahri bahwa: Mimpi Indonesia Baru seperti mimpi yang menggedor-gedor relung jiwa kami. Seperti ada suara yang mengatakan: inilah saatnya menciptakan gelombang. Maka, pada 3 Februari 2018, lahirlah tema Arah Baru Indonesia dalam sebuah pertemuan lanjutan kaum pergerakan.

“Saya katakan pada momentum itu: mari kita kumpulkan kembali jiwa Indonesia yang hilang atau berserak, jiwa yg harus selalu menjaga marwah reformasi. Kata Bung Karno, revolusi tidak pernah berhenti. Maka perlu anak muda yang menjaga bara api revolusi Indonesia,” tegasnya.

Lebih lanjut Fahri menyampaikan, dalam pertemuan Aktifis pergerakan itu, Aanis Matta sebagai pemikir pergerakan didaulat memberikan Saran Arah Gerakan, memberikan orasi yang menginspirasi. Juga dengan tema sama, Arah Baru Indonesia. “Dalam pidato inspiratif itu beliau membakar optimisme kita tentang masa depan,” tutur Fahri.

Baca Juga:  JKSN Jatim Deklarasikan Dukungan Khofifah-Emil Dua Periode

Ia juga heran, sebab ternyata kegelisahan yang menjalar di seluruh negeri ini tidak tampil dalam jutaan wajah murung. Tapi hadir dalam wajah ceria yang tak berkesudahan. “Seperti isyarat bahwa kita akan melalui gelombang sejarah, dan bangsa ini akan menang,” ujarnya.

“Dan Seperti kata-kata tanpa suara malam terdengar: Masa depan negeri ini adalah milik kami; anak-anaknya dan kami siap menjalaninya, kami siap hadir apa adanya. Kami siap korbankan segalanya sebab Indonesia adalah takdir kami seterusnya. Allahuakbar! Merdeka!” Tandas Fahri.

Pewarta: Achmad S
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,174