Politik

Ini Strategi Sandiaga dan Ma’ruf Amin dalam Menyelesaikan Persoalan Kebudayaan Indonesia

Kiai Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno dalam Debat Ketia Pilpres. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)
Kiai Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno dalam Debat Ketia Pilpres. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dalam Debat ketiga pemilihan presiden (Pilpres) 2019 pada sesi pembahasan Kebudayaan, kedua calon wakil presiden (cawapres) yakni Kiai Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno memiliki strategi tersendiri dalam membangun kebudayaan Indonesia jika terpilih dalam Pilpres, 17 April 2019 mendatang.

Menurut Sandiaga, dalam membungan kebudayaan Indonsia, bukan semata-mata membicarakan anggaran dan infrastruktur, akan tapi dilihat daripada pelibatan semua elemen yang bisa mendukung agar budaya Indonesia menjadi satu daya picu untuk kemajuan Indonesia ke depan.

Simak: Sandiaga Kutip Ucapan Bung Karno ke Menhan AS Soal Kebudayaan yang Menjadi Kenyataan 

“Saya melihat warisan budaya yang diliki kita begitu beragam, bhinneka tunggal ika dan toleransi itu adalah salah satu warisan daripada budaya kita,” hemat Sandi dalam debat yang digelar KPU di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Sandi menegaskan, semua pihak bisa melihat bagaimana karya-karya terbaik anak-anak bangsa yang sudah mendunia. Tinggal bagaimana semua pihak dapat mengkolaborasikannya.

Baca Juga:  Tentang Kerancuan Produk Hukum Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

“Jangan semuanya menjadi beban pemerintah. Tapi saya kalau kita bicara tentang budaya banyak sekali pihak yang ingin bantu. Baik dari dunia usaha, teman-teman yang bergerak di universitas, dan juga di civil society juga di lembaga swadaya masyarakat. Mereka ingin berkontribusi,” kata Sandi.

Adapun tugas pemerintah, lanjutnya, adalah membentuk pemerintahan yang kuat. Dengan keberpihakan yang tegas, agar budaya menjadi prioritas utama pembangunan.

“Sekarang kita memang lihat prioritas kita ada di infrastruktur, ke depan di bawan Prabowo-Sandi kita akan seimbangkan pembangunan manusia dan budaya harus juga menjadi prioritas pembangunan Prabowo-Sandi,” tandasnya tanpa satu soal dan tanggapan untuk capres 01.

Dilanjutkan Kiai Ma’ruf Amin menyampaikan gagasan dan strategi kubunya dalam membangun kebudayaan Indonesia bila diberi amanat oleh rakyat untuk memimpin Indonesia 2019-2014.

“Kami akan terus mengembangkan budaya nasional, terutama juga kearifan lokal,” janji Kiai Ma’ruf.

Baca Juga: Ma’ruf Amin Berjanji Gelar Festival Kebudayaan di Berbagai Negara dan Membangun Opera House

Baca Juga:  DPRD Sumenep Bentuk 4 Komisi untuk Perkuat Kebijakan Pro Rakyat

Ia mengaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki kearifan lokal dalam rangka membangun jati diri bangsa dan dalam rangka membangun toleransi dan gotong royong.

“Karena itu kita akan mengembangkan budaya-budaya kita itu menjadi nilai-nilai kehidupan. Nilai kehidupan yang bersifat personal, maupun nilai-nilai kehidupan yang bersifat kolektif kebangsaan,” jelasnya.

Kiai Ma’ruf menguraikannya, yang sifatnya personal adalah persatuan, gotong-royong dan juga akhlaqul karimah, akhlak yang mulian. Sedangkan nilai-nilai kolektif kebangsaan antara lain adalah berdaulat dalam politik, mandiri dalam perekonomian, berkepribadian di dalam kebudayaan.

“Nilain-nilai individual dan kebangsaa ini adalah warisan budaya kita, maka kita angkat kearifan lokan dan budaya lokal. Dan ini akan kita jadikan konservasi budaya yang nantinya akan memberikan nilain-nilai bukan saja nasional tapi juga global,” imbuhnya sekaligus mengakhiri di ujung waktu yang disediakan. (mys/nn)

Baca Juga:

Baca Juga:  Jelang Debat Perdana Pilgub Jatim, Risma-Gus Hans Pede Tampil Prima

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,157