EkonomiHankam

Ini Spesifikasi Irkut MC-21 yang Dikabarkan Dipakai Merpati

Pesawat Irkut MC-21 (Foto Dok. Irkut.com/Global Look Press)
Pesawat Irkut MC-21 (Foto Dok. Irkut.com/Global Look Press)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Merpati disebut akan terbang kembali pada 2020 dengan armada pesawat Rusia Irkut MC-21. Calon investor yang akan masuk adalah PT Intra Asia Corpora yang akan membawa dana Rp 6,4 triliun.

Seperti apa pesawat Irkut MC-21 bikinan Rusia tersebut? Dilansir dari Beyond Rusia, Pesawat MC-21 saat ini diciptakan dalam dua jenis, yaitu MC-21-300 dengan kapasitas 160 – 211 tempat duduk penumpang dan MC-21-200 untuk 130 – 176 tempat duduk penumpang.

Dalam pembuatan MC-21, pesawat ini menggunakan solusi-solusi teknis aerodinamika, mesin penggerak, serta material konstruksi yang terdepan. Selain itu, sistem pesawat generasi terbaru dari segi kenyamanan penumpang juga digunakan dalam pesawat ini.

Para pemesan potensial akan ditawarkan dua jenis sistem tenaga penggerak pesawat, yaitu mesin penggerak buatan Rusia PD-14 atau menggunakan mesin buatan asing PW1400G.

Baca Juga:
Moskow Kirim 12 Jet Tempur Su-35K Versi Upgrade ke Angola
Pesawat Rusia Dinilai Tak Cocok Bagi Merpati Untuk Mengudara Kembali

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Gebyar Bazar Ramadhan Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

Selain itu, MC-21 akan menggunakan sayap “hitam” (dibuat dari material komposit) yang memberikan pesawat ini kemampuan terbang yang apik dan menurunkan beban pesawat akibat massanya sendiri.

Rusia sendiri telah menawarkan pesawat sipil modernnya itu dalam dialog kemitraan ASEAN-Rusia yang digelar di Jakarta pada 26 Oktober 2018 lalu. Dimana perwakilan Irkut Corporation, diwakili oleh Kiril Budaev. Sedangkan untuk Indonesia diwakili Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.

Baca Juga:
Pempertanyakan Lisensi Pesawat Irkut MC-21 Sebagai Armada Baru Merpati
Masih Banyak PR Untuk Merealisasikan Merpati Terbang Kembali

Sebagai pesawat yang baru lahir di dunia aviasi, uji coba penerbangan MC-21-300 dilakukan pada 12 Mei 2018 di landasan penerbangan Irkutsk, Rusia. Penerbangan perdana pesawat itu berlangsung selama satu jam tujuh menit. Pilot pesawat membawanya terbang pada ketinggian 3.000 meter dengan kecepatan hingga 400 km/jam.

Stabilitas pesawat, kemampuan pengendalian berbagai konfigurasi sayap, dan roda pendaratan diuji selama penerbangan. Tak hanya itu, seluruh peralatan di kokpit dan kabin juga dianalisis.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,049