NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kasubdit Masyarakat Pedesaan BNN Hendrajid Putut Widagdo menyampaikan operasi aparat melakukan pencegahan penyelundupan narkoba di Indonesia sebenarnya cukup ketat. Namun, para pelaku penyelundupan selalu menggunakan berbagai modus supaya lolos dari deteksi aparat.
“Beragam media digunakan untuk mengelabui aparat dan pabean,” ujar Hendrajid di kantor PP GP Ansor jalan Kramat Raya 65 A, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2017).
Hendrajid memaparkan proses penyelundupan narkoba ke Indonesia banyak dilakukan sindikat antar negara. Mereka, kata Hendrajid, menjerat para kurir untuk menjadi penghantar barang haram tersebut dengan iming-iming bayaran yang melimpah.
“Upah yang tinggi jadi faktor maraknya selundupkan narkoba,” ucapnya.
Hendrajid menambahkan terdapat banyak kurir penyelundup narkoba yang berani melakukan tindakan ekstrem saat menggantar barang masuk ke Indonesia. Mereka, kata dia, demi upah uang besar yang akn diterimanya bahkan berani bertaruh nyawa dengan menelan kemasan narkoba yang diselundupkannya.
“Ditelan dalam perut, atau dimasukkan dalam anus dan alat vital. Sabu dimasukkan kedalam kondom kemudian dimasukkan kedalam alat kelamin wanita. Atau barang ditempel dalam tubuh,” paparnya.
Reporter: Ahmad Hatim
Editor: Romandhon
