MancanegaraPolitik

Ini Pembahasan Ma’ruf Amin Saat Temui Mahathir Mohamad

Ma'ruf Amin saat Berkunjung ke Kediaman Mahathir Mohamad (Foto Credit)
Ma’ruf Amin saat Berkunjung ke Kediaman Mahathir Mohamad (Foto Credit)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sehari setelah pengumuman Ketua Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Prof. (HC) KH. Ma’ruf Amin (KMA), Rois Aam PBNU dan Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI) non aktif itu diundang bertemu Perdana Menteri Malaysia DR. Mahathir Mohamad, Sabtu (8/9/2014) ke kediaman pribadi Mahathir, di Mines Residence, Kembangan, Malaysia.

Dalam kunjungan tersebut, KMA menghaturkan tahniah atau ucapan selamat kepada Mahathir yang telah dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia pada 9 Mei 2018 lalu. Mahathir yang kini berusia 93 tahun itu akan memimpin Malaysia hingga lima tahun ke depan.

“Dr. Mahatir Muhammad yang memimpin Malaysia untuk yang kelima kalinya merupakan tokoh senior yang terkemuka baik di Asia dan Internasional yang sarat dengan pengalaman mumpuni dan nasionalisme yang sangat meyakinkan dalam dinamika politik ekonomi global,” ujar Kyai Ma’ruf.

KMA meyakini bahwa persaudaraan Malaysia dan Indonesia akan semakin baik di era kepemimpinan Mahatir Muhammad, hal ini sudah dibuktikan oleh pilihan Mahatrhir yang menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yangil dikunjungi setelah pelantikannya. Dalam pertemuan tersebut didiskusikan mengenai isu-isu politik, ekonomi, sosial baik di lingkungan Asean dan Asia serta kecenderungan politik internasional. Kesempatan ini digunakan oleh KMA untuk menitipkan warga negara Indonesia yang beraktivitas di Malaysia di banyak sektor : pendidikan, tenaga kerja, bisnis dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

“Kita berharap agar para WNI yang beraktivitas di Malaysia dipandang tidak hanya sebagai warga negara yang serumpun dan mitra kerja namun lebih jauh dari itu hendaknya dilihat sebagai saudara sehingga kendala dan pelbagai permasalahan yang kemungkinan muncul dapat terselesaikan secara kekeluargaan dan persaudaraan,” imbuhnya.

Baca Juga:
Bakal Hapus Sejumlah Proyek Belt and Road China

Mahathir pun menyambut gembira kunjungan KMA. Dan berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama bilateral antara dua negara serumpun ini.

“Hubungan kedekatan Malaysia dan Indonesia bukan hanya sebagai dua negara yang bertetangga secara kewilayahan namun juga selama puluhan tahun terjalin relasi spiritual dan kultural. Kedua negara ini adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yang berorientasi ahlus sunnah waljamaah, dan telah berlangsung aliran tenaga kerja dari Indonesia ke Malaysia dalam jumlah besar yang tentunya ikut mempengaruhi kebudayaan Malaysia. Dalam kunjungan saya ke Indonesia pun, saya bersama Presiden Indonesia sudah sepakat untuk meningkatkan hubungan yang telah terjalin ini,” kata Mahathir.

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Wakil Sekjend PBNU Hery Haryanto Azumi mengapresiasi pertemuan teraebut. Menurut Sekjend Majlis Dzikir Hubbul Wathon ini, Pertemuan dua tokoh ini merupakan momentum penting bagi hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia karena satu sama lain dapat saling belajar sehingga diperoleh manfaat untuk kepentingan negara dan bangsa.

“KH. Ma’ruf Amin tokoh Islam yang memimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia tentu berbagi pengalaman tentang Islam dan Indonesia sebagai negara besar dari sisi wilayah admisnistratif dan majemuk dari segi agama, etnis, dan kebudayaan. Sebaliknya, Perdana Menteri Mahathir sebagai tokoh politik dunia yang lebih senior dari Kyai Ma’ruf, dengan reputasi mengagumkan merupakan inspirasi terkuat yang mengokohkan langkah politik KH. Ma’ruf Amin yang akan berlaga dalam pemilihan presiden 2019 di Indonesia,” papar Koordinator Barisan Kyai Ma’ruf itu.

Dalam kapasitasnya sebagai pemimpin tertinggi NU, KMA menurut Heri juga tentu mengajak, agar di kepemimpinan Dr. Mahatir Muhammad, kepengurusan NU tumbuh dan berkembang semakin dinamis semakin terjalin hubungan kemitraan yang baik dengan Pemerintah Malaysia. Hal ini pada gilirannya diharapkan mampu menjadikan NU Cabang Malaysia menjadi kepengurusan NU terbaik di dunia yang bermanfaat untuk penduduk kedua negara.

Baca Juga:  Demokrat Raup Suara Diatas 466 Ribu, Ibas Kokoh 312 Ribu Lebih

Editor: Romadhon

Related Posts

1 of 3,056