NUSANTARANEWS.CO, Beijing – Presiden RI Joko Widodo turut serta menghadiri KTT Belt and Road di Beijing sebagai salah satu dari 28 perwakilan negara-negara yang diundang pada forum akbar itu.
Jokowi bertolak ke Beijing didampingi Ibu Negara Iriana pada Sabtu (13/5/2017) setelah melakukan perjalanan udara selama tujuh jam dari Jakarta. Keesokan harinya, Jokowi dan rombongan pemerintah mengadakan pertemuan dengan Presiden Cina Xi Jinping. Dalam pertemuan, Xi menekankan bahwa Cina-Indonesia memiliki hubungan khusus, terutama dalam proyek The Silk Road Economic Belt and the 21st-century Maritime Silk Road.
Xi meminta Cina-Indonesia memperkuat kerjasama di bawah inisiatif Belt and Road. “Saya mencanangkan Belt and Road Abad 21 untuk pertama kalinya saat saya menyampaikan pidato di Indonesia pada bulan Oktober 2013. Penyelarasan proposal dengan Global Maritime Fulcrum di Indonesia telah memperkaya hubungan bilateral,” kata Xi dalam pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo seperti dikutip Xinhua.
Pertemuan ini berlangsung di Aula Besar Rakyat di Beijing, Ibukota Cina. Indonesia dilaporkan bersepakat dengan Cina untuk memperkuat kerjasama untuk mendukung proyek Belt and Road (Jalur Sutra Abad 21).
Seperti diketahui, Presiden Cina Xi Jinping telah mencanangkan The Silk Road Economic Belt and the 21st-century Maritime Silk Road dalam pidatonya di Gedung DPR RI pada 2013 silam. Xi juga telah mengungkapkan rencana ambisius Cina untuk menciptakan koridor ekonomi skala global yang membentang lebih dari 60 negara. Dengan tujuan ingin membantu negara lain dengan membangun basis industri. Itu sebabnya mengapa, Cina memindahkan kegiatan produksinya ke luar negeri. Xi menyatakan bahwa di abad 21 tidak ada negara yang bisa tumbuh sendirian. Oleh karena itu, dalam 5 tahun ke depan, investasi Cina ke luar negeri akan mencapai US$1,25 triliun. (ed)
Editor: Eriec Dieda
