Hankam

Ini Alasan Pasukan Indonesia Dicintai Masyarakat Lebanon

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dari 41 negara yang berkontribusi kepada The United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Kontingen Garuda saat ini adalah pasukan terbesar dengan jumlah 1.290 personil. Diikuti Itali sebanyak 1.007 personil. Baru kemudian India dengan sebanyak 899 peronil. Pasukan Garuda memiliki kedekatan khusus dengan masyarakat setempat.

Dibawah program Civil Military Coordination (CIMIC), kontingen Garuda secara rutin melakukan kegiatan seperti kegiatan budaya, pemberian pelayanan kesehatan, sosialisasi ke sekolah mengenai Indonesia dan UNIFIL, pemberian bantuan buku dan bahan ajar, kerja bakti membersihkan desa dan fasilitas umum desa, serta memberi pelatihan kepada polisi setempat.

Berbagai kegiatan ini membuat kontingen Garuda menjadi sangat dikenal dan diterima oleh masyarakat khususnya di Lebanon Selatan.

Rutin seminggu sekali, pasukan kontingen Garuda datang ke medical camp di distrik Thaibeh memberikan pelayan kesehatan umum dan juga gigi. Para pasukan kontingen Garuda juga melakukan kunjungan kerumah-rumah penduduk jika mereka membutuhkan pelayan kesehatan secara di luar waktu operasional medical camp. Berbagai pelayanan masyarakat seperti ini telah membuat peacekeepers Indonesia sangat dekat dengan masyarakat setempat.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah
Saat membantu petani Lebanon (Foto Dok. TNI AD)
Saat membantu petani Lebanon (Foto Dok. TNI AD)

Pasukan UNIFIL dibentuk PBB pada tahun 1978 untuk mendukung pelaksanaan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426 yang meminta Israel menarik mundur pasukannya dari Lebanon Selatan. Sejak tahun 2006 dengan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006, terdapat peningkatan jumlah personil pasukan perdamaian PBB, termasuk dengan keikutan serta kontigen Garuda dari Indonesia.

Saat ini Indonesia merupakan kontributor pasukan terbesar pada UNIFIL dengan jumlah total 1.290 personil.

Mandat dari pasukan UNIFIL antara lain memonitor gencatan senjata antara Lebanon dan Israel, pemulihan keamanan dan menjaga perdamaian di Lebanon Selatan, membantu Pemerintah Lebanon menjalankan otoritasnya secara efektif di Lebanon Selatan, dan membantu penyaluran bantuan kemanusiaan dan proses kembalinya pengungsi secara aman.

Pewarta: Alya Karen
Editor: Romandhon

Related Posts