NUSANTARANEWS.CO, Pati – Pegiat manuskrip Pati, A. Ginanjar Sya’ban dalam keterangan yang diterima redaksi Minggu (8/10/2017) mengajak mahasiswa STIBI Syekh Jangkung untuk menggali kembali dan mengkaji karya para ulama Nusantara.
Pasalnya menurut dia, mayoritas muslim di Indonesia jarang memiliki perhatian terhadap karya ulama Nusantara. Padahal lanjut Ginanjar, mereka (para ulama Nusanatara) memiliki banyak karya monumental, yang bahkan diakui di Eropa, Tanah Haramain, hingga Afrika.
“Banyak karya ulama Nusantara yang karyanya masih digunakan bahkan populer hingga kini,” ungkap dia.
Alumni Lirboyo tersebut, mengaku bahwa Indonesia sesungguhnya kaya akan khazanah peradaban di dunia internasional dengan karya-karya ulama.
“Jika perhatian kita kurang maka karya ulama Nusantara akan musnah, yang lebih ironi, akan banyak yang mematahkan dan menganggap ulama Nusantara hanya mitos. Menganggap bahwa Islam Nusantara adalah sekadar Islam pinggiran,” sambungnya.
Untuk itu, dirinya mengingatkan kepada para mahasiswa untuk terus menggali karya para ulama Nusantara agar menjadi bangsa yang tak kehilangan identitas software peradabannya.
Sementara itu, penulis buku Masterpiece Islam Nusantara, Zainul Milal Bizawie menilai bahwa perhatin khusus terhadap karya-karya ulama Nusantara merupakan hal krusial yang harus diekplorasi.
“Sejarah itu bukan hanya cerita masa lalu perjalanan, akan tetapi, kita membuat sejarah untuk membangun masa depan,” tukasnya. (Achmad Fakhrudin)
Editor: Romandhon
