Peristiwa

Ini Alasan Mengapa Borobudor Dijadikan Tempat Aksi

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Tim Advokasi Aksi Selamatkan Muslim Rohingya, MS Kalono mengaku merasa prihatin dengan kejadian beberapa hari ini terkait dengan rencana Aksi Bela Muslim Rohingya. Keprihatinannya ini mengenai adanya pro kontra terhadap acara yang akan diselenggarakan di masjid An Nur yang terletak di komplek kantor Bupati Magelang. Pro kontra tersebut nota bene terjadi sesama muslim.

Polemik terjadi karena ada pemahaman yang keliru tentang Borobudur. Di satu pihak memaknai Borobudur adalah candi yang telah dinyatakan sebagai warisan dunia. Sementara pemahaman panitia Borobudur adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang yang memiliki wilayah sangat luas terdiri dari 20 Desa/Kelurahan.

Pemahaman tentang candi lanjut dia yang sekarang masyhur dengan nama candi Borobudur inipun berbeda. Candi tersebut aslinya bernama Bhūmi Sambhāra Bhudhāra. Sehingga ketika panitia akan memutihkan Borobudur dengan berdoa dan istighosah untuk rakyat Rohingya tidak mungkin dilaksanakan di candi Bhūmi Sambhāra Bhudhāra, tapi di masjid An Nur yang letaknya tidak kurang dari 1,5 km.

Baca Juga:  Diduga Pengemudi Mabuk, Mobil Avanza Seruduk Warung Bakso, Satu Orang Meninggal

Tidak banyak orang tahu tentang hal ini sehingga sangat dimaklumi jika ada pimpinan ormas yang salah pengertian, demikian pula pimpinan Polri juga salah paham. Kenapa harus di Borobudur? Meskipun bukan bertempat di candi, dunia pasti akan menyaksikan kegiatan ini.

“Nah disinilah saatnya kita buka mata dunia. Ini lho indonesia meskipun tidak ada yang memperoleh nobel perdamaian tapi bisa hidup damai, Candi Bhūmi Sambhāra Bhudhāra tempat ibadah umat budha yang minoritas tetap aman. Kenapa Myanmar yang ‘perdana menterinya’ mendapat nobel perdamaian namun tidak bisa menciptakan perdamaian di negerinya?” ujar MS Kalono dalam keterangannya, Rabu (6/9/2019).

“Lewat Borobudur dimana salah satu candinya dibiayai oleh lembaga PBB-UNESCO, kita akan sampaikan pesan kepada PBB, kami bangsa Indonesia bisa menjaga perdamaian, kenapa PBB diam saja atas pembantaian di Myanmar? Kita ingin ada pasukan perdamaian secepatnya di Rakhine untuk menghentikan pembantaian yang terus terjadi dan agar bantuan kemanusiaan dapat disalurkan ke rakyat Rohingya,” sambungnya.

Baca Juga:  Tim SAR Temukan Titik Bangkai Pesawat Smart Aviation Yang Hilang Kontak di Nunukan

“Kita juga ingin sampaikan pesan kepada PBB agar ada perdamaian secara permanen di wilayah Rakhine dengan membentuk otonomi khusus sebagaimana Aceh maupun Mindanao Filipina.”

“Saya berharap ini dapat memahamkan arti penting dan strategisnya ide dan cita-cita anak bangsa pada acara besok Jumat tersebut, sehingga Kapolri, Kapolda, Kapolres dan semua pihak mendukung acara ini. Tentang masalah keamanan dan pengamanan bisa diatur dan disesuaikan,” tutupnya.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 13