Mancanegara

INF Treaty Berakhir, AS Segera Uji Coba Rudal Balistik Baru

INF Treaty Berakhir, AS Segera Uji Coba Rudal
INF Treaty berakhir, AS segera uji coba rudal balistik baru. Penandatanganan Pakta INF oleh Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS Ronald Reagan tahun 1987/Foto: Wikipedia.

NUSANTARANEWS.COINF Treaty berakhir, AS segera uji coba rudal balistik baru. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa Pakta Kekuatan Nuklir Jarak Menengah, Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) berakhir pada hari Jumat (02/08). Dengan demikian, Presiden Donald Trump secara resmi telah mengakhiri berlakunya perjanjian nuklir AS-Rusia (Soviet) yang ditandatangani pada tahun 1987.

Keputusan Presiden Trump keluar dari perjanjian nuklir ini telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah era kendali senjata berakhir — atau sedang diciptakan kembali.

Berakhirnya perjanjian kontrol senjata nuklir ini memang telah menimbulkan kekhawatiran banyak pihak akan memicu terjadinya perlombaaan senjata baru. Faktanya memang kedua negara berkekuatan nuklir itu telah mengembangkan rudal balistik baru yang daya ledaknya jauh lebih dahsyat.

Seperti diketahui, Washington telah memberi tahu Moskwa bahwa negaranya akan mundur dari INF karena dugaan pelanggaran oleh Rusia pada bulan Februari lalu. Rusia menanggapi bahwa Moskwa pun akan menangguhkan kewajibannya berdasarkan pakta tersebut.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Pakta kontrol senjata nuklir ini otomatis menjadi tidak berlaku pada hari Jumat berdasarkan pasal bahwa, “Pakta itu akan berakhir enam bulan setelah pemberitahuan dari AS.”

Perjanjian INF adalah perjanjian kontrol senjata nuklir yang ditandatangani oleh AS dan Uni Soviet (US) pada tahun 1987 dimasa Perang Dingin (Cold War) – sekaligus menjadi tonggak penting bagi pelarangan produksi, kepemilikan, dan uji coba rudal balistik dengan jangkauan 500 hingga 5.500 kilometer. Pakta yang dibuat oleh Presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev tersebut, juga termasuk penghancuran 2.692 rudal jarak pendek dan menengah yang dimiliki oleh kedua negara.

Thomas Countryman, mantan diplomat senior AS yang bekerja pada masalah nonproliferasi mengatakan, “Berakhirnya Perjanjian INF tidak akan mengubah segalanya dalam semalam. Tidak ada perubahan luar biasa segera setelah hari Jumat – AS dan Rusia tidak akan mulai mengerahkan ratusan rudal baru pada hari Sabtu, katanya.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Sejak bulan Maret, pejabat pertahanan AS sendiri telah memberi sinyal untuk segera memulai pengembangan rudal jarak menengah baru yang akan siap untuk ditempatkan dalam waktu 13 bulan. Jadi memang penarikan mundur AS dari Perjanjian INF adalah untuk segera mulai melakukan uji coba rudal balistik baru yang dilarang dalam pakta perjanjian nuklir tersebut. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,088