Indonesia, Malaysia dan Thailand Akan Jadi Kawasan Ekonomi Terpadu

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution/Foto: Dok. Kemenko Perekonomian

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution/Foto: Dok. Kemenko Perekonomian

NUSANTARANEWD.CO, Jakarta – Pertemuan menteri bidang ekonomi Indonesia, Malaysia, dan Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-23 di Pangkalpinang diharapkan dapat menjadi kerja sama sub-regional untuk menciptakan kesejahteraan ketiga negara.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melalui siaran pers kemarin, ditulis Sabtu (30/9/2017). “IMT-GT tidak hanya sekedar sebagai kerja sama ekonomi tiga negara namun juga sebagai satu kawasan ekonomi terpadu,” ujar Darmin.

Semua komitmen dan kerja sama yang telah terjalin antar ketiga negara selama ini, lanjut dia, diharapkan dapat mendukung integrasi pertumbuhan antar tiga negara ini.

“Saya percaya kerja sama yang lebih kuat akan berdampak pada integrasi yang lebih dalam, khususnya dalam menciptakan kemakmuran bersama,” kata Darmin.

Sepanjang tahun 2012 hingga 2015, lanjut Darmin, total investasi ke wilayah IMT-GT meningkat hingga 19 persen, dari USD12,6 miliar pada tahun 2012 menjadi USD15,1 miliar pada tahun 2015.

Kinerja ekonomi yang stabil dan iklim investasi yang ramah, ujar Menteri Darmin, membuat kawasan ini menjadi tujuan investasi bagi investor domestik dan asing.

“Kami berharap investasi terus mengalir ke kawasan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle karena pemerintah dan bisnis saling membantu satu sama lain,” ungkap dia.

Darmin juga menekankan, pihak swasta juga perlu terlibat dalam kerja sama ini. Oleh karena itu, IMT-GT telah menyediakan platform bagi swasta untuk berkontribusi secara luas dalam pembangunan ekonomi daerah di negaranya.

Proyek bersama

Sejauh ini beberapa proyek kerja sama IMT-GT tengah dikembangkan, terutama pada sektor pariwisata, transportasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur.

Melalui kerja sama pariwisata, Darmin mengatakan ketiga negara mengadopsi Tourism Strategic Framework sebagai panduan untuk mempromosikan pariwisata lintas-batas.

“IMT-GT diharapkan bisa menjadi destinasi wisata tunggal,” ucapnya.

Terkait sektor transportasi, ujar Menteri Darmin, saat ini ketiga negara sedang memperbaiki sistem dan infrastruktur perdagangan lintas-batas, mengingat kawasan IMT-GT merupakan basis ekspor.

“Dengan perbaikan di sektor transportasi, nantinya akan memicu perdagangan dan investasi yang lebih cepat. Saya pun berharap proyek Roll on Roll off (RoRo) Dumai-Melaka dapat segera direalisasikan,” tuturnya.

Selanjutnya, berkenaan dengan kerja sama di bidang pengembangan SDM, telah dibentuk kerja sama antar universitas di wilayah IMT-GT untuk bidang penelitian dan teknologi inovatif.

Kemudian, negara-negara IMT-GT juga sepakat untuk mengimplementasikan proyek konektivitas yang terdiri dari proyek bandar udara, pelabuhan, jalan, jembatan, kereta-api, dan lain-lain.

Selain itu, Menteri Darmin juga mendorong adanya kerja sama lebih lanjut antara pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka mewujudkan tujuan yang tercermin dalam Roadmap Baru untuk IMT-GT yaitu IMT-GT Vision 2036 dan IMT-GT Implementation Blueprint 2017-2021.

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version