Ekonomi

Indonesia Ekspor Kapal Perang Perdana

NUSANTARANEWS.CO – Indonesia berhasil melakukan ekspor perdana Kapal Perang jenis strategic sealift veseel (SSV) ke Filipina yang merupakan pesanan Kementerian Pertahanan Filipina. Kapal SSV tersebut adalah kapal multifungsi yang dapat digunakan untuk operasi milter maupun operasi kemanusiaan. Kapal Perang SSV yang dibuat PT. PAL ini merupakan pengembangan dari kapal pengangkut jenis Landing Platform Dock (LPD) milik TNI AL.

Kapal perang pemerintah Filipina ini diberi nama Tarlac, yakni nama sebuah provinsi tempat kelahiran Presiden Filipina saat itu, Benigno Simeon Aquino. Kapal perang SSV-1 ini memiliki panjang 123 meter, dan lebar 21,8 meter, dengan kecepatan maksimal 16 knot, dan mampu bertahan hingga 30 hari di laut.

Tarlac dirancang untuk mampu mengangkut 500 personel pasukan militer dan awak kapal sebanyak 120 orang – serta mampu membawa dua helikopter dan mengangkut kapal landing craft utility (LCU) serta sejumlah tank dan truk militer.

Ekspor kapal perang perdana ke luar negeri ini menjadi tanda bahwa industri militer Indonesia mulai diakui dunia. Sejak PT. PAL Indonesia memenangkan tender internasional, menurut Dirut PT. PAL, Firmansyah Arifin, pembuatan kapal perang seluruhnya dikerjakan oleh bangsa Indonesia dalam jangka waktu 2 tahun sejak dipesan oleh Kementerian Pertahanan Filipina dengan nilai sekitar 1 triliun rupiah.

Baca Juga:  Harga Tembakau Sumenep Kembali Menguntungkan: Petani Sambut Panen dengan Semangat Baru

Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir ikut melepas ekspor perdana kapal perang tersebut sangat mengapresiasi hasil kerja keras PT. PAL Indonesia. Kapal Perang jenis SSV ini menurut Jusuf Kalla diakui sangat cocok untuk wilayah negara Filipina yang kondisi alamnya sama-sama maritim dengan Indonesia.

Jusuf Kalla menilai suksesnya ekspor kapal perang SSV tersebut adalah sukses PT PAL Indonesia dalam penguasaan teknologi. Jusuf Kalla sangat berharap, industri galangan kapal dalam negeri semakin berkembang dan maju, sehingga mampu bersaing dengan industri galangan kapal dari negara lain. Dengan keberhasilan ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional dengan meningkatkan kemampuan industri dalam negeri untuk lebih banyak lagi memproduksi konten-konten lokal sehingga ke depan PT PAL Indonesia lebih mampu bersaing dalam pengadaan kapal perang di dalam dan luar negeri. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,050