Indonesia Darurat Narkoba, Kesadaran Sinergi TNI dan Polri Menjadi Pintu Sukses Selamatkan Generasi Muda

Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati (Nuning). Foto: Dok. Pribadi/NusantaraNews

Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati (Nuning). Foto: Dok. Pribadi/NusantaraNews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menurut pengamat pertahanan Susaningtyas Kertopati Kelapa BNN yang baru Irjen Polisi Heru Winarko harus melanjutkan program yang telah dirancang pendahulunya, Budi Waseso.

“Tentu saja yang membuat BNN semakin memiliki kekuatan untuk memberantas narkoba. Termasuk pelibatan TNI dalam kinerja BNN. Komitmen antara pimpinan TNI dan Polri untuk memberantas peredaran narkoba semakin intens sesuai instruksi presiden yang menyatakan Indonesia darurat narkoba,” katanya saat dihubungi redaksi, Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Ia menjelaskan, pelibatan TNI untuk menangkap para pelaku tindak pidana di laut sesuai dengan Hukum Internasional dan Hukum Nasional.

“Overlaping kewenangan antara TNI dan aparat keamanan lainnya, termasuk dengan Polri harus dilihat sebagai bentuk integrasi dan bukannya rebutan untuk menonjolkan diri,” jalasnya.

Dikatakan, kesadaran untuk berintegrasi antar aparat keamanan di Indonesia adalah kunci sukses pemerintah Indonesia menyelamatkan generasi muda Indonesia.

BNN sebagai penjuru perlu lebih memberdayakan semua instansi hukum di Indonesia untuk memberantas peredaran Narkoba. Di seluruh dunia juga tampak bagaimana pihak kepolisian sebagai leading sector harus mampu merangkul dan mengoptimalkan seluruh kewenangan hukum yang dimiliki semua institusi.

“BNN juga dapat lebih terbuka dan akomodatif untuk menerima prajurit TNI sebagai organik di dalam struktur organisasi BNN sehingga sinergi betul-betul kuat. BNN seperti halnya Bakamla dapat diawaki oleh TNI, Polri, Jaksa dan aparat lainnya. Sinergi TNI dan Polri memberantas Narkoba harus bisa menjadi faktor penggentar pelaku tindak pidana Narkoba sehingga mereka takut sekaligus menjadi model yang patut dicontoh negara lain,” paparnya.

Pewarta: Eriec Dieda
Editor: M. Yahya Suprabana

Exit mobile version