Khazanah
Indikator Kekeroposan Pilar Demokrasi Indonesia
Published
3 years agoon
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur Institute Soekarno-Hatta, M Hatta Taliwang menegaskan bahwa demokrasi itu hanya akan tumbuh baik bila pilar-pilarnya kuat. Berdasarkan apa yang ia ketahui, pilar demokrasi yang dimaksud itu ada lima pilar, diantaranya adalah partai politik.
“Kalau parpol memble karena sistemnya buruk, maka Demokrasi ikut memble. Karena kader bangsa di legislatif yang dilahirkan oleh parpol tidak digodok dengan baik misalnya, nepotis, KKN, setoran dan lain-lain,” ungkap Hatta Taliwang.
Pilar berikutnya adalah penegak Hukum. Termasuk dalam pilar ini adalah Polisi, Jaksa, Hakim, KPK Pengacara dan seterusnya. Menurut Hatta Taliwang, kalau aparat hukum dan penegakan hukum busuk, maka Demokrasi akan pun busuk juga.
Pilar ketiga yang tak kalah penting adalah kampus/civitas academica. Di dalamnya ada dosen, mahasiswa. “Kalau pilar ini rapuh, tidak peduli pada lingkungan sosial politik. Egois hanya urus diri masing masing, maka Demokrasi jadi demam, sakit meriang,” sambungnya.
Keberadaan tokoh masyarakat juga menjadi kunci sebagai pilar demokrasi. Dirinya menyebut, tokoh agama, ormas, tokoh intelektual dan LSM memiliki peran besar dalam menciptakan iklim demokrasi yang sehat.
“Kalau pilar ini menjadi penyembah penguasa, tebar puja-puji ke penguasa dan hanya ingin dapat belas kasihan atau sedekah penguasa, maka Demokrasi menjadi loyo, sedih, pilu, merana dan tak bisa tegak kepalanya di depan rakyat,” tegasnya.
Dan pilar yang terakhir, yakni pilar kelima adalah pers/media massa. Hatta Taliwang berkisah, dulu almarhum Mahbub Djunaidi tokoh pers era 60/70an selalu berharap agar pers bisa jadi pilar demokrasi yang kuat.
“Kalau beliau masih hidup dan melihat pers yang sangat pertisan, memuja pemodal, mencium mesra penguasa, menghitamkan yang putih, mencitrakan monyet sebagai dewa suci dan lain-lain, maka Mahbub Djunaidi akan stroke langsung. Demokrasi telah terkapar. Masih lumayan sekarang ada media sosial yang tak pernah terpikir oleh almarhum Mahbub,” ujar Hatta.
Meskipun, dalam hal ini, kata Hatta Taliwang menyebut medsos pun dalam ancaman UU ITE. “Silakan menilai bagaimana kondisi pilar demokrasi kita. Itulah juga indikator demokrasi kita akan sehat atau malah akan teler?” terangnya.
Pewarta/Editor: Romandhon
You may like
Urgensi MPR RI Kembali Menjadi Lembaga Tertinggi Negara
Puluhan Tahun Membangun Bangsa dan Negara, Apa yang Didapat Rakyat Indonesia?
Masa Frustrasi, Saatnya Sadar dan Bangkit!
Capres Tak Diharuskan Paparkan Visi Misi Dalam Debat, Pertanda Kemunduran Demokrasi?
Sistem Pilpres Langsung Disebut Potret Demokrasi Liberal Era Reformasi
Media ‘Meremahkan’ Kekuatan Umat
Terbaru
Mensos Turun Ke Lokasi Banjir Jember Didampingi Forkopimda
NUSANTARANEWS.CO, Jember – Mensos turun ke lokasi banjir Jember didampingi Forkopimda. Banjir akibat luapan beberapa sungai di kabupaten Jember telah...
Jember Diterjang Banjir Bandang, PKB Jatim Gerojok Bantuan Kemanusiaan
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Jember diterjang banjir bandang, PKB Jatim gerojok bantuan kemanusiaan. DPW PKB Jatim menggelar bakti sosial dengan menyerahkan...
Tolak Tuduhan Pompeo, Rusia: Iran Adalah Korban dan Pelopor Perang Melawan Terorisme
NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Tolak tuduhan Pompeo, Rusia: Iran adalah korban dan pelopor perang melawan terorisme. Hal tersebut disampaikan oleh Juru...
Dua Legislator Golkar Meninggal Dunia, Golkar Jatim Gelar Doa Bersama
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Dua legislator Golkar meninggal dunia, Golkar Jatim gelar doa bersama. Golkar Jatim menggelar doa dan tahlil untuk...
Gunung Sinabung Menyemburkan Abu Hingga Setinggi 500 Meter
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gunung Sinabung menyemburkan abu hingga setinggi 500 meter. Saat ini, Gunung Sinabung dilaporkan berada pada status Level...