HankamPeristiwaRubrika

Ind Police Watch Prihatin dan Sedih Markas Pasukan Elit Kepolisian Kembali Kebobolan

Ind Police Watch Prihatin dan Sedih Markas Pasukan Elit Kepolisian Kembali Kebobolan
Markas pasukan elit kepolisian Republik Indonesia. (Foto: Ilustrasi/NusantaraNews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mako Brimob Kelapa Dua Depok Kamis tengah malam kebobolan lagi. Seorang terduga teroris berusia 23 tahun asal Jawa Barat melakukan serangan dari luar. Akibatnya, seorang polisi tewas terbunuh dalam serangan tak terduga itu. Artinya, markas pasukan elit kepolisian kembali kebobolan.

Kebobolan markas pasukan elit kepolisian ini memang patut menjadi perhatian serius. Sebab, boleh jadi insiden kebobolan markas pasukan elit kepolisian Indonesia adalah yang pertama kali di dunia sehingga Ind Police Watch menilai insiden itu menjadi tamparan keras untuk Brimob, Densus 88 dan Polri.

“Ind Police Watch merasa prihatin dengan peristiwa ini, apalagi terjadi pasca kekacauan di Rutan Brimob yang menyebabkan lima polisi terbunuh. Tapi sayangnya hingga Jumat siang Polri belum mengumumkan tragedi Kamis malam ini,” kata ketua presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam siaran persnya, Jumat (11/5/2018).

Baca juga: Markas Pasukan Elit Kepolisian Kebobolan Jadi Tamparan Keras Buat Brimob, Densus 88 dan Polri

Baca Juga:  Relawan Rabu Biru Untuk Indonesia dan Caleg Arfito Raih Simpati Warga Kayu Putih, Jakarta Timur

Dari info A1 yang dikumpulkan IPW menyebutkan, Kamis malam 10 Mei 2018 pukul 23.45 WIB dua Intel Brimob melihat tiga lelaki yang mencurigakan di sekitar Mako Brimob. Sepertinya ketiga orang itu diduga membawa bahan peledak. Kedua Intel Brimob itu, Briptu Norman dan Briptu G pun berusaha membekuk ketiganya. Namun hanya TS yang tertangkap. Sedangkan dua temannya berhasil kabur. Dengan membawa bahan peledaknya. TS pun lalu dibawa ke kantor Satintelmob di dalam Mako Brimob. Saat diperiksa TS diketahui berusia 23 tahun dan berasal dari Tanjung Siang Jabar.

Saat diperiksa TS izin ke toilet karena lama tak muncul Bripka Marjin Prancis mendatangi toilet tersebut. Saat itulah TS melakukan serangan dan menikam anggota Brimob itu bertubi-tubi. Mendengar keributan di toilet, teman-temannya mendatangi TKP dan berhasil membekuk TS. Sementara Bripka Marhun yang luka parah dibawa ke RS Bhayangkara Brimob. Pukul 02.40 WIB korban meninggal dunia dengan luka parah di bagian perut.

Baca Juga:  Ketua PWI Pamekasan Menyebut Wartawan Harus Memiliki 5 Sifat Kenabian

Baca juga: Polisi Diminta Transparan Terkait Kekacauan di Rutan Mako Brimob

“IPW merasa prihatin dengan peristiwa ini karena terjadi di Mako Brimob paska kekacauan di Rutan Brimob. IPW berharap Polri transparan mengungkap peristiwa pembunuhan anggota Brimob ini dan mengungkap pelaku dari teroris jaringan mana,” katanya.

Lebih lanjut Neta menambahkan Polri juga perlu meningkatkan keamanan di sekitar Mako Brimob. “Jika keamanan anggota polisi di markas komando pasukan elit Polri itu saja tidak bisa terjaga, bagaimana publik bisa percaya bahwa polisi mampu menjaga keamanan masyarakat,” ungkapnya. (red/nn)

Editor: Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,182