Ekonomi

Illegal Fishing Diberantas, Stok Naik dan Impor Ikan Turun

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Kantor KKP, Jakarta, Senin (28/11/2016)/Foto Andika / NUSANTARAnews
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Kantor KKP, Jakarta, Senin (28/11/2016)/Foto Andika / NUSANTARAnews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengklaim, bahwa persediaan ikan konsumsi nasional meningkat dibandingkan tahun lalu. Persediaan ikan tersebut mencapai 12,54 juta ton, angka ini naik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 9,93 juta ton.

Kenaikan stok ikan di dalam negeri ini merupakan langkah realisasi kinerja Susi yang melarang kapal asing dan kapal eks asing untuk menangkap ikan di laut Indonesia. Selain itu, Susi juga gencar memberantas pencurian ikan atau Illegal Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing.

“Stok ikan tahun 2016 sebesar 9,93 juta ton, tahun ini naik menjadi 12,541 juta ton. Jadi ada recovery kenaikan MSY (Maximum Sustainable Yield) kita,” ujar Susi di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Menurutnya, dengan bertambahnya stok ikan di laut Indonesia, tentu juga diikuti oleh naiknya nilai tukar nelayan. Nelayan semakin sejahtera karena bertambahnya tangkapan ikan.

Susi mengatakan, nilai tukar nelayan pada awal 2017 mencapai angka 110. Angka tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2016, yakni 105. Dikatakan Susi, walaupun harga-harga komoditi dan biaya hidup naik nelayan dinilai masih mampu.

Baca Juga:  Mobilisasi Ekonomi Tinggi, Agung Mulyono: Dukung Pembangunan MRT di Surabaya

Di samping itu, impor ikan juga mengalami penurunan drastis hingga 70 persen, padahal konsumsi ikan di dalam negeri mengalami peningkatan hingga 43 kilogram per kapita per tahun di 2016 dari sebelumnya hanya 36 kilogram per kapita per tahun.

Maka dari itu, mengindikasikan potensi ikan di laut Indonesia semakin melimpah. “Impor jauh menurun kurang lebih di atas 70 persen. Impor ikan itu jauh penurunannya dan kuota ikan yang terpakai hanya 20 persen lebih sedikit. Padahal konsumsi ikan nasional tahun kemarin meningkat 36 kg menjadi 43 kg,” ungkap Susi.

Lebih lanjut Susi menargetkan, konsumsi ikan masyarakat Indonesia di 2019 agar bisa mencapai 50 kilogram per kapita per tahun. Susi yakin target tersebut bisa diraih, seiring dengan bertambahnya stok ikan di dalam negeri.

“Akhir 2019 menjadi 50 kg berarti kita butuh konsumsi ikan dalam negeri saja 750.000 ton. Dan itu tidak masalah karena MSY kita naik dari 9 ke 12,53,” ucapnya.

Baca Juga:  Pengangguran Terbuka di Sumenep Merosot, Kepemimpinan Bupati Fauzi Wongsojudo Berbuah Sukses

Reporter: Ricard Andika
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 10