NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Even kebudayaan ILAU dan Mubes ke IX Dayak Agabag selama 3 hari penuh mulai 12 Juli hingga 15 Juli 2022 di Desa Binter, Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara telah sukses digelar.
Kontingen dari beberapa Kecamatan di wilayah Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Kabudaya Perbatasan dan juga kontingen dari Sabah (Malaysia) telah mempersenbahkan kebolehannya dalam olah seni dan budaya dalam even tersebut.
Musyawarah Besar (Mubes) pun telah rampung dengan menghasilkan kepengurusan baru serta keputusan – keputusan yang berkaitan dengan permasalahan adat di wilayah tersebut.
Namun ada hal menarik yang seharusnya menjadi perhatian semua pihak terkait even ILAU dan Mubes ke IX Dayak Agabag yang mungkin terbaikan.
Dalam perhelatan ILAU dan Mubes ke IX Dayak Agabag kali ini, sedikit nya 12. 000 tamu dan kontestan hadir di Desa Binter, Lumbis Ogong. Hal ini tentu berimbas pada perputaran ekonomi yang baik bagi masyarakat setempat
Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid pun mengapresiasi dengan dan menilai ILAU Dayak Agabag adalah berkah baik bagi masyarakat di wilayah Kabudaya.
“Banyaknya tamu yang hadir tentu secara langsung berimbas baik pada beberapa sektor ekonomi. Menurut saya, ILAU ini adlah berkah,” tutur Laura saat pembukaan ILAU dan Mubes Dayak Agabag ke IX, 12 Juli 2022 lalu.
Ungakapan Bupati Nunukan tersebut memang tidak berlebihan. Dari pantauan, sedkitmya 143 Perahu hilir mudik memgangkut para tamu selama ILAU digelar. Ini juga tentu merupakan berkah tersendiri bagi para pemilik perahu di kawasan tersebut
Di Mensalong, semua penginapan rata-rata over kapasitas atau semua kamar telah diboking oleh para tamu yang hendak mengikuti atau menonton ILAU. Hal ini juga tentu berkah yang baik bagi para pengusaha penginapan.
Ini tentu sebuah Pekerjan Rumah ‘PR’ bagi Pemerintah Daerah untuk dapat mendorong terciptanya destinasi wisata budaya di tiap-tiap wilayah.
Jika ILAU Dayak Agabag telah mampu mengangkat perekonomian mayasarakat, tentu even-even lainya yang bernuansa kebudayaan pun dapat menjadi penggerak ekonomi masyakakat. (Red)
Pewarta: Eddy Santry