Lintas Nusa

IKPM Jateng Persembahkan Java Ethnic Artnival

NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Ikatan Keluarga Mahasiswa Jawa Tengah (IKPM Jateng) di Yogyakarta sebagai elemen muda yang peduli terhadap pentingnya kebudayaan, melakukan inisiatif dengan menggelar pertunjukan budaya.

Java Ethnic Artnival menjadi wadah dari acara yang akan digelar. Kali ini IKPM Jateng mengangkat tema “Ngudi Tresno, Ngrasupake Rasa, Ing Bebudayan Jawa Tengah“. Acara tersebut akan dilaksanakan secara berangkai dari tanggal 20 sampai 21 April 2017 mendatang di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 Kota Yogyakarta.

Kebudayaan merupakan suatu hal yang tidak bisa dinafikan keberadaannya. Apalagi didaerah Jawa Tengah yang dikenal sebagi jantung budaya Jawa. Banyak meninggalkan warisan-warisan kebudayaan yang bernilai luhur lahir dari Jawa Tengah. Sejarah telah menggambarkan bagaimana kerajaan dan peninggalan besar yang ada baik berupa benda maupun, adat dan kesenian. Ini menjadi landasan IKPM Jateng berupaya melestariakn kebudayaan.

Pagelaran budaya ini akan diikuti oleh perwakilan kesenian dari masing-masing Kabupaten di Jawa Tengah. Sementara yang sudah konfirmasi dan pasti untuk ikut andil adalah 11 Kabupaten yang di wakili oleh Organisasi Mahasiswa Dearah (Ormada).

Baca Juga:  Safari Ramadhan, Pj Bupati Pamekasan Shalat Tarawih Bersama Masyarakat di Kecamatan Tlanakan

Acara ini akan di buka dengan fashion show untuk mempromosikan batik dan baju adat Jawa Tengah. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan tari dan kesenian daerah. Dalam acara ini juga akan dipamerkan prodak-prodak lokal Jawa Tengah yang menggandeng UMKM sebagai langkah mendongkrak perekonomian masyarakat.

Ketua panitia, Iqbal Kholil Rahman saat dikonfirmasi mengatakan Java Ethnic Artnival merupakan brand baru setelah konsultasi dengan berbagai pihak. Brand ini muncul sebagai cerminan semata muda yang menggelora dan dinamis. “Kami dari panitia ingin mengenalkan dan mengangkat budaya yang ada di Jawa Tengah kepada mahasiswa dan masyarakat untuk edukasi kepada masyarakat Jawa Tengah khususnya yang ada di Yogyakarta,” terangnya Iqbal. (*)

Editor: Romandhon

Related Posts