Mancanegara

Idlib Merupakan Benteng Terakhir Para Teroris di Suriah

Idlib merupakan benteng terakhir para teroris
Idlib merupakan benteng terakhir para teroris. Tampak gambar para teroris sedang berlatih menembak di Idlib/Foto: parstoday

NUSANTARANEWS.CO – Idlib merupakan benteng terakhir para teroris di Suriah. Utusan Beijing di Suriah, Xie Xiaoyan mengatakan perang melawan terorisme belum selesai. Situasi di Idlib “sangat rumit”. Xie mengatakan bahwa Idlib adalah benteng terakhir dari para teroris di Suriah. Oleh karena itu, dunia internasional mesti mewaspadai tanda-tanda akan dihidupkannya kembali sisa-sisa ISIS dan kelompok teroris lainnya di Suriah. Cina memperingatkan akan bahaya kebangkitan gelombang teroris berikutnya di Suriah.

“Kita semua tahu bahwa ini (Idlib) adalah benteng terakhir dari beberapa organisasi teroris … jadi ini adalah masalah yang perlu ditangani,” kata Xie saat bertemu dengan Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen di Jenewa.

Seperti diketahui, para teroris, pemberontak dan tentara bayaran telah menarik diri seluruhnya ke Idlib akibat kalah terus-menerus di berbagai medan pertempuran melawan pasukan pemerintah Suriah yang mendapat dukungan dari Rusia dan Iran. Kini wilayah Idlib telah menjadi benteng terakhir dalam menghadapi gempuran tentara pemerintah Suriah.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Melihat perkembangan mutakhir tersebut, Beijing menyerukan kepada komunitas internasional akan bahaya sisa-sisa kelompok teroris, termasuk ISIS yang meningkat lagi di Suriah bila dunia internasional mengabaikan.

Terkait dengan peringatan dini tersebut, Xie mengatakan: “Sekarang ada tanda-tanda akan dihidupkannya kembali organisasi teroris seperti ISIS,” dan menambahkan, “Komunitas internasional harus memperhatikan hal itu.”

Puluhan ribu teroris yang melarikan diri dari wilayah sekitar Raqqa tahun lalu diyakini telah menyusup ke Idlib dan sedang bersiap-siap untuk melakukan serangan balasan terhadap pasukan pemerintah Suriah.

PBB sendiri telah memperingatkan Presiden Assad dan sekutu-sekutunya bahwa serangan terhadap Idlib dapat memicu bencana kemanusiaan meski sama-sama diketahui bahwa Idlib merupakan sarang terakhir dari kelompok-kelompok teroris yang tersisa. Idlib sendiri kini dikendalikan oleh Aliansi Hayat Tahrir al-Sham.

Pasukan Elit Macan Suriah tampaknya akan segera mengambil alih kota strategis itu yang telah berada di tangan teroris dan para pemberontak sejak 2014 dalam serangan besar-besaran.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Sementara kabar terakhir dari medan tempur Khan Sheikoun semalam, dilaporkan bahwa para teroris telah menarik dari dari kota itu. Namun dikabarkan pertempuran masih terus berlanjut di beberapa bagian wilayah.

Melalui saluran Telegramnya, Hayat Tahrir al-Sham mengatakan bahwa para pemberontak masih menguasai sebagian dari Khan Sheikhoun dan daerah-daerah terdekat di Hama utara, dan menggambarkan bahwa pertempuran berlangsung dengan sengit.

Presiden Bashar al-Assad sejauh ini telah berhasil mengalahkan lawan-lawan pemberontaknya di sebagian besar wilayah negaranya berkat bantuan dari pasukan Rusia dan Iran. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050