Politik

Ideologi Pancasila Persatukan Hati Masyarakat Indonesia, Ini Buktinya

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. (FOTO: Istimewa)
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. (FOTO: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Solo – Pakar Hukum Tatanegara Mahfud MD menegaskan bahwa ideologi Pancasila yang dianut oleh bangsa Indonesia persatukan hati masyarakat sehingga tidak dapat diganti dengan konsep yang lain.

“Kan sekarang ada gugatan bahwa ideologi tidak penting. Ideologi Pancasila gagal sehingga harus diganti,” kata Mahfud pada acara Halaqa Ahlim Ulama bertaju “Menguatkan Ukhuwah Melalui Pendekata Ibroh” di Hotel Novotel Solo, Sabtu (31/8/2019).

Padahal, lanjut Mahfud, hingga saat ini masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi ajaran Pancasila, terbukti dari masyarakat yang konsisten menolak liberalisme.

Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan itu juga menyinggung adanya tawaran dari pihak tertentu terkait alternatif ideologi yang disebut khilafah.

“Rayuan ini gampang masuk kepada orang-orang yang baru belajar Islam. Mereka cukup menanyakan benar mana ajaran Alquran dengan Pancasila, padahal keduanya tidak dapat dibandingkan,” kata Mantan Ketua MK itu.

Menurut Mahfud, Alquran berasal dari Tuahn yang kemudian oleh ideologi Pancasila diberi peluang untuk berlaku dan diamalkan oleh Undang-Undang.

Baca Juga:  Menangkan Golkar dan Prabowo-Gibran di Jawa Timur, Sarmuji Layak Jadi Menteri

“Tetapi ketika diberikan pertanyaan seperti itu, orang yang bar belajar tentang Islam akan menjawab lebih benar Alquran, ya sudah berarti tinggal Pancasila. Seakan-akan Islam tidak sesuai dengan Pancasila,” tegasnya.

Lebih lanjut Mahfud mengatakan, kondisi tersebut ditambah denga fenomena sosial ang terjadi di Indonesia, diantara tetnang ketidakadilan dan korupsi di tengah-tengah masyarakat.

Mahfud menjelaskan terkait dengan korupsi yang saat ini, kata dia, bangsa Indonesia sedang mempertaruhkan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang seharusnya dipercaya oleh masyarakat dalam memberantas korupsi.

“Lembaga ini terancam gulung tikar karena koruptor masih main, itulah yang membuat tawaran ideologi masuk gampang sekali. Pihak tertentu ini tinggal mengatakan itu korupsi masih banyak, kita bikin negara baru aja,” imbuh Mahfud.

Sementara itu, sambungnya, untuik menjaga Indonesia dari perpecahan akibat tawaran ideologi baru di luar Pancasila, suluruh pihak harus sering bertemu untuk memperkokoh keutuhan Indonesia. “Selain itu, untuk menjaga negara adalah toleransi dan akseptasi dalam perbedaan karena perbedaan adalah ciptaan Tuhan,” tandas Mahfud. (red/nn)

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Telak di Jawa Timur, Gus Fawait: Partisipasi Milenial di Pemilu Melonjak

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,160